Memulai bisnis sejak usia muda, pasangan suami-istri Nanang Syaifurroqi dan Ane Yarina Christy sukses mengembangkan bisnis kreatif lewat bendera Rumah Warna. Mereka menyasar pasar remaja putri, dunia yang penuh warna. Itu sebabnya, mereka membuat 6 gerai di kawasan Yogyakarta dengan suasana warna-warni khas keceriaan remaja. Berkat sistem waralaba yang mereka kembangkan pula, Rumah Warna kini punya 70 gerai di berbagai kota di Indonesia.
Tentu
bukan perkara mudah mencapai kesuksesan. Butuh kerja keras, kreatif, fokus pada
usaha, dan pantang menyerah. Dikisahkan Ane, ia memulai usaha di usia 20 tahun
saat masih kuliah di Jurusan Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Gajah Mada (UGM). Kala itu di tahun 1999, ia bekerja bersama kakak
kelasnya sekaligus sang kekasih, Nanang, yang kini jadi suaminya.
Awalnya
ia membuat bingkai foto. Ketika belum ada kamera digital, ia melihat banyak
foto yang digeletakkan begitu saja atau dimasukkan ke album foto. Kalaupun ada yang
ditaruh di bingkai foto, menurutnya modelnya teramat biasa dan bentuknya
sederhana. Ide kreatif Ane pun muncul. Ia membuat bingkai foto yang dipercantik
warna-warni yang girly. Pas untuk
remaja putri. Ternyata, banyak teman yang suka. Awalnya satu orang, tapi lama
kelamaan banyak teman yang minta dibuatkan. Mereka tak keberatan membeli frame foto buatan Ane.
Ane
yang semula membuat frame foto
sekedar hobi, menangkap peluang bagus. Kreasinya bisa menjadi lahan bisnis.
Dari teman, pelan-pelan permintaan terus bertambah. Salah satu teman bahkan
merekomendasikannya untuk buka lapak di acara Sunday Morning di kawasan lembah
UGM. Sunday Morning adalah sejenis pasar kaget tiap minggu pagi di kawasan
kampus UGM. Kini acara yang sering disingkat Sunmor itu makin meriah dan ramai
pengunjung. Para pedagang menggelar dagangan di sepanjang jalan area lembah UGM
sejak pagi hingga siang. Ane selalu jualan di acara Sunmor itu. Dan sejak tahun
2000 ia juga rajin ikut pameran di Festival Kesenian Yogyakarta. Kala itu, ia
masih fokus membuat frame foto.
Pasangan
Ane dan Nanang pun terus berusaha mengembangkan pasar. Masih di bisnis pigura,
mereka lalu membidik pasar di luar negeri. Ane telah mengekspor karyanya ke
Yunani, Spanyol, dan Jepang. Setahun mengembangkan pasar ekspor, Ane melakukan
evaluasi. Ia merasa pasar ekspor tak bisa maksimal akibat berbagai kendala, seperti
perizinan dan quality control. Namun
gairah kreativitas membuatnya mencari solusi untuk memecahkan masalah. Dari
evaluasi yang ia lakukan ketika melakukan ekspor, ternyata ia jadi kurang
konsentrasi ke pasar dalam negeri. Padahal, pasar lokal sebenarnya besar
sekali. Ia pun menghentikan ekspor dan fokus ke pasar dalam negeri saja.
Bersama Nanang, ia berembuk dan memutuskan membuka toko di kawasan Ring Road
Utara, kawasan Sleman.
Ane
lalu memberi nama usahanya Rumah Warna, tempat penuh warna bagi para remaja
putri. Di sini ia semakin mengembangkan produknya. Tak hanya frame foto, sejak 2002 Rumah Warna juga
mengembangkan produk dompet dan tas. Konsepnya masih tetap girly. Ia juga bekerja sama dengan UKM di Yogyakarta dan
sekitarnya. Selanjutnya, makin banyak yang melirik usahanya. Lalu terbitlah
konsep waralaba. Ia dan Nanang menyewa ahli konsultan bisnis. Akhirnya, Rumah
Warna pun mereka waralabakan.
Dengan
sistem waralaba, penetrasi pasar jadi semakin cepat. Apalagi, Ane dan Nanang
sangat kreatif. Mereka bahkan pernah membuat gebrakan dengan meluncurkan 15 gerai
di berbagai kota sekaligus. Berbekal beragam kreativitas dan fokus pada usaha,
Rumah Warna pun makin berkembang. Ane masih ingat, semasa mengawali usaha ia
bekerja sendiri. Lalu dibantu beberapa karyawan, dan kini Rumah Warna sudah
mempunyai 200 karyawan. Ia juga bekerja sama dengan sekitar 30 UKM di
Yogyakarta dan sekitarnya. Tentu saja produknya harus sesuai dengan konsep
Rumah Warna. Ane pun makin merapikan manajemen usahanya di tahun 2004.
Ane
dan Nanang kini telah membuat puluhan produk, dari handicraft, box, scrapbook, sampai bantal lucu. Namun
kini produk utama mereka adalah tas. Mereka pun juga menjual produknya lewat
Facebook. Selain waralaba, untuk mempercepat bisnisnya, Rumah Warna belakangan
ini membuat program direct selling. Lalu mereka juga membuat program baru bernama
Super Stars. Konsepnya adalah, bahwa semua orang bisa berjualan tanpa harus
terkendala modal. Untuk waralaba modalnya memang mahal, sekitar Rp 200 jutaan.
Nah, dengan program baru ini, tak perlu modal besar untuk memulai usaha. Dari
sini mereka ingin semakin banyak entrepreneur
muda yang berkembang bersama Rumah Warna.
Contact :
JL. Kemuning No.17 Sawitsari,
Condongcatur, Depok,
Sleman, Yogyakarta.
Office Phone
Call for Office
+62 (274) 884 816 (08.00AM – 04.00PM)
Condongcatur, Depok,
Sleman, Yogyakarta.
Office Phone
Call for Office
+62 (274) 884 816 (08.00AM – 04.00PM)
Hotline Service
Phone1 : +6281229887781
Phone2 : +6288806001164
Phone2 : +6288806001164
____________________________
advetorial :
MENERIMA LAYANAN JASA KURIR, ANTAR
BARANG, PAKET MAKANAN, DOKUMEN, DAN LAIN-LAIN UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN
SEKITARNYA
KLIK DI SINI
BOLU KUKUS KETAN ITEM, Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau KLIK DI SINI
BOLU KUKUS KETAN ITEM, Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau KLIK DI SINI
0 komentar:
Posting Komentar