Kamis, 14 Agustus 2014




Usia memang masih muda, tapi Siti Juwariyah termasuk sosok berpengaruh di dunia hijab tanah air. Bisnisnya bermula dari kegemarannya nge-blog. Siti sukses menelurkan brand kerudung Kaffah. Kreasi Siti menginspirasi para pecinta tren hijab. Awal ketertarikannya nge-blog, bermula saat mengerjakan tugas akhir kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Bina Nusantara. Saat itu ia membuat tulisan tentang hijab style. Dan dari sanalah, ia mulai berkenalan dengan tren hijab.

Siti memposting puluhan foto padu padan busana dan gaya hijab dalam blog http://sitistreet.blogspot.com. Setelah itu banyak yang berkomentar di blog-nya, sampai-sampai ada yang mengiriminya email menanyakan dimana membeli model-model hijab yang ada dalam blog-nya itu. Ternyata bagi Siti, sangat menyenangkan ketika bisa me-mix & match busana dan meng-uploadnya di blog. Keputusan berwirausaha diambil Siti setelah sempat bekerja di dunia fashion. Kala itu, ia sempat magang di sebuah majalah nasional yang bertema fashion selama satu bulan. Namun Siti merasa tidak bisa bekerja di kantor yang jam kerjanya tidak pasti serta pekerjaannya juga cukup berat. Jadilah, akhirnya ia memutuskan untuk berwirausaha saja.




Kebetulan pula, Siti sempat berkenalan dengan Dian Pelangi dan dipercaya menjadi desain grafis Hijabers Community. Posisi itu lalu ia manfaatkan untuk menjalin relasi dan belajar soal busana dan jilbab. Ia pun juga jadi bisa berkenalan dengan teman-teman anggota Hijabers Community yang banyak memiliki butik. Dari situlah, ia mulai belajar berbisnis yang turut mendapatkan support pula dari anggota Hijabers Community.

Sejak itu, Siti makin aktif mem-posting busana yang dipadupadankan dengan apik. Ada yang bergaya kasual, formal, busana kantoran, girly, dan masih banyak lagi. Awalnya ia sering berbelanja pakaian di pusat grosir, lalu dicoba padu padankan dengan kerudungnya. Setelah itu, dengan bekerja sama pada brand milik salah seorang teman di Hijabers Community, ia kembali mem-posting foto hasil padu padan busana itu, disertai dengan tittle keterangan dan harganya.




Tak disangka, responsnya sangat positif. Banyak yang berkomentar dan ingin membeli. Lalu Siti pun berpikir untuk memproduksi sendiri. Beruntung, ibundanya, Tri Endang Yustiani, men-support dengan memberi modal usaha Rp 3 juta yang awalnya ia gunakan untuk berbisnis inner (dalaman kerudung). Hasilnya lalu diputar untuk membuat pashmina print berbahan ceruti dan dijual ke follower blognya. Dalam waktu singkat, Siti bisa meraup untung bersih sebesar Rp 3 juta. Siti pun segera memberi nama brand-nya Kaffah.

Meski hanya berjualan lewat online, Siti tak butuh waktu lama untuk berkembang. Cara berpromosi dengan mengunggah padu padan gaya hijabnya ternyata sangat efektif. Hanya dalam waktu setahun, bisnisnya sudah melaju. Siti pun sanggup memproduksi 3 ribu kerudung per bulan di tahun 2011. Usahanya terus tumbuh hingga kini omzetnya mencapai sekitar Rp 80 jutaan per bulan. Saat ini, Siti bersama 7 pegawainya masih fokus berjualan lewat online di INSTA @sitijwryh juga FB Siti Juwariyah. Dan ada rencana pula untuk bekerja sama dengan temannya yang membuka butik di Kemang Raya.


Jatuh bangun membesarkan usaha juga pernah dirasakannya. Salah satunya, karyanya pernah dipalsukan. Ada yang membeli produk Kaffah, lalu meniru pola sampai signature atau logonya. Namun Siti berusaha mengikhlaskan saja. Karena ia berpikir, kalau memang rezeki sudah jadi miliknya, maka tidak akan kemana-mana larinya. Situ bersyukur memilih jalan wirausaha. Ia yang telah menikah dengan Rachmat Abdillah, pada Desember 2012 silam dan kini telah dikaruniai anak, bisa menjalankan usahanya sambil tetap berperan sebagai ibu.

email: siti.jwryh@gmail.com

2 komentar: