Ingin mengangkat derajat camilan tradisional, Nina Evawaty membuka toko online, namanya www.bakoelcamilan.com. Ia prihatin karena camilan tradisional masih kalah bersaing dengan camilan moderen, baik secara kualitas maupun kemasan. Menurut Nina, masih cukup banyak camilan tradisional kita yang dibuat dengan tidak mempertimbangkan kualitas produk. Salah satu contoh adalah dari pengalaman Nina sendiri. Kebetulan Nina alergi terhadap minyak dan penyedap yang membuatnya tidak bisa jajan sembarangan. Jika minyak yang digunakan bukan kualitas bagus atau jajananannya mengandung penyedap, ia pun langsung mengalami radang tenggorokan. Dan Nina meyakini, pasti masih ada orang yang bermasalah seperti dirinya.
Itu sebabnya, Nina ingin membuat camilan yang sehat. Keinginannya makin tak terbendung usai mengikuti entrepreneurs camp. Ia pun langsung survey ke berbagai supermarket untuk melihat berbagai kemasan jajanan, bahkan sampai memfotonya. Selama sebulan ia lakukan itu, dan dari situlah timbul niatnya ingin membuat jajanan dalam sebuah kemasan yang menarik, sehingga orang yang membawanya akan merasa bangga. Untuk membuat desain kemasan yang elegan pada produknya, Nina pun sampai harus bekerja sama dengan desainer dari Bandung.
Semula, perempuan asal Madura ini memilih camilan dari Jawa Timur, sekaligus ingin mengangkat camilan dari kampong halamannya. Salah satunya adalah kacang lorjuk, yaitu kacang yang dicampur dengan lorjuk, hewan laut yang rasanya gurih. Rasa kacangnya pun akan bertambah gurih. Sebelum memasarkan produknya lebih luas, ia uji coba dulu dengan menawarkan ke teman-temannya di kantor, sebuah perusahaan telekomunikasi.
Ternyata, respons teman-temannya cukup bagus. Makin mantaplah Nina memulai usaha. Tanggal 2 Januari 2012 bertepatan dengan hari ulang tahun ayahandanya H.R. Sukardhy Asmaradiharja, lahirlah BAKOEL CAMILAN melalui media online dan social media. Ia sengaja memilih berjualan melalui toko online karena tidak perlu modal banyak. Ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membuka toko dan biaya operasional lainnya. Modal bisa ia gunakan untuk biaya produksi dan menggaji asisten.
Nina bekerja sama dengan beberapa perajin di daerah. Tentu saja, ia menawarkan konsep jajanan yang berkualitas tadi. Rupanya, banyak pihak yang bersedia bekerja sama. Hingga sekarang, Nina sudah menawarkan 20-an produk. Antara lain kerupuk ikan gabus, rengginang lorjuk, kerupuk ikan wayus, kerupuk teripang, dan masih banyak lagi. Harganya bervariasi, mulai Rp 15 ribu satu kemasan, sampai Rp 20 ribu. Bahkan ia juga menyediakan sambal goring teri yang dijual Rp 27.500. Di antara sekian banyak produknya itu, yang menjadi best seller-nya antara lain kerupuk ikan wayus.
Nina mengakui, awalnya tidak mudah memperkenalkan produknya. Ia perlu mengedukasi pasar. Salah satunya dengan sering membuka stand di acara semina entrepreneur, acara festival jajanan, dan ikut bazar di kantor pemerintahan dan komunitas Tangan di Atas. Lama-kelamaan, upayanya pun makin membuahkan hasil, dan kini ia punya beberapa pelanggan tetap.
Nina juga terus berusaha agar toko online-nya dilirik orang. Ia belajar ilmu optimasi untuk mesin pencari. Jadi bila ada orang mencari camilan sehat atau jajanan, web miliknya bisa tampil di halaman pertama. Cara ini ternyata efektif, hingga sampai sekarang ia tidak perlu membayar jasa advertising. Selain itu Nina juga rajin berpromosi lewat FB, twitter, dan BBM. Ke depannya, Nina pun ingin lebih mengembangkan usahanya dengan menjual jajanan dari berbagai daerah nusantara.
Contact :
BakoelCamilan.com
Hotline
Pemesanan:
0878 590 35 777 (XL)
0858 529 23 777 (Indosat)
0821 391 14 777 (Telkomsel)
Twitter: @BakoelCamilan
0878 590 35 777 (XL)
0858 529 23 777 (Indosat)
0821 391 14 777 (Telkomsel)
Twitter: @BakoelCamilan
amura courier : layanan jasa kurir untuk
wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Cepat, professional, dan bertanggung jawab.
Tlp & sms : 085695138867
0 komentar:
Posting Komentar