YUSAR MUHAMMAD RIZA, Produksi Mantel Hujan Untuk Sepatu COSH

Ayah dua anak yang tinggal di Perumahan Pondok Maritim Indah, Surabaya, Jawa Timur, ini memanfaatkan peluang dengan memproduksi mantel sepatu hujan bagi pengendara motor, yang makin hari makin meningkat jumlahnya. Semula wilayah penjualannya hanya terbatas Indonesia saja, tapi kini sudah menjelajah ke luar negeri dengan omzet usaha ratusan juta rupiah per bulannya.

Ide untuk membuat mantel sepatu atau jas hujan khusus sepatu bagi pengendara motor ini berawal dari pengalaman pribadinya. Ketika sedang mengendarai motor dan tiba-tiba hujan, ia mengalami kesulitan untuk melindungi sepatunya. Sementara tubuh tidak ada masalah, karena bisa memakai jas hujan. Padahal, di kala musim penghujan, urusan sepatu juga ada masalah tersendiri bagi pengendara motor. Kalau yang mengenakan sandal karet mungkin tidak jadi masalah. Tapi bagi para pekerja yang menggunakan sepatu kulit lalu kehujanan, tentu akan sangat merepotkan. Rasanya tidak mungkin mereka harus masuk kantor dengan memakai sepatu basah. Yusar pun percaya, apa yang ia alami ini juga dirasakan oleh banyak orang.

Yusar pun kemudian berpikir bagaimana kalau seandainya ia bisa membuat mantel atau jas hujan yang fungsinya khusus untuk melapisi sepatu. Fungsinya tentu saja sama dengan mantel untuk tubuh. Jadi nantinya dengan mantel ini para pengendara motor tidak perlu repot ketika hujan datang. Setelah memakai jas hujan bisa sekalian mengenakan pelapis atau mantel sepatu. Dan jika hujannya sudah reda, mantel ini pun bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam bagasi motor.

Begitu menemukan ide itu, Yusar sempat mencoba browsing internet, untuk mencari tahu apakah di luar negeri sudah ada usaha serupa. Ternyata, di Indonesia sudah ada pembuat mantel khusus sepatu seperti yang dicarinya. Untuk mengetahui bagaimana desainnya, ia pun mencoba membelinya sepasang. Dari situ ia mengetahui, dari sisi kualitas mantel itu masih kurang bagus, karena bagian bawahnya terlalu sederhana dan licin jika digunakan. Lalu Yusar mencoba membuat desain sendiri dengan bentuk yang lebih bagus. Untuk menjadikan mantel sepatu ini tidak licin ketika dibuat jalan, ia membuat spons tipis bergerigi di bagian bawahnya yang terinspirasi dari bahan sandal hotel.

Dengan modal Rp 2 juta di tahun 2010, Yusar mulai membeli bahan dan membuat pola, lalu mencari tukang jahit yang bagus untuk membuat mantel sepatu sesuai desain yang telah ia buat. Setelah jadi, ia mencoba memasarkannya lewat online. Dari modal Rp 2 juta itu, ia bisa mendapatkan 100 pasang mantel. Hasilnya di luar dugaan. Dalam waktu seminggu, 100 pasang mantel itu habis terjual. Tentu saja, rasa percaya dirinya tumbuh karena merasa karyanya bisa dipercaya orang. Ini merupakan pengalaman pertamanya menjual produk lewat dunia maya meskipun sebetulnya ia memiliki latar belakang pendidikan IT. Sebelumnya, Yusar hanya membuka usaha toko kecil di depan rumahnya yang menjual alat tulis kantor dan pulsa elektrik.

Melihat ada peluang bagus, Yusar segera mencari modal untuk bisa membuat 500 pasang mantel sepatu. Dan kembali, produk itu habis terjual hanya dalam waktu dua bulan. Sejak itu, ia pun berusaha untuk semakin membesarkan usahanya ini. Mantel sepatu produksinya kemudian ia beri merek Cosh. Saat ini ia telah memiliki karyawan sebanyak 21 orang dengan lokasi workshopnya berada di Sidoarjo.

Setelah berhasil dengan produksi pertama, Yusar kemudian mencoba membuat mantel sepatu untuk anak-anak. Bentuknya sama, hanya berbeda ukuran, warna, serta gambarnya saja. Selain ukurannya lebih kecil, warnanya juga lembut serta bergambar. Yusar berpikir, saat musim hujan, anak-anak yang diantar orang tuanya naik motor juga perlu melindungi sepatunya dari air hujan, sehingga butuh mantel juga. Untuk mantel sepatu anak ini, ia mulai memproduksinya sejak 2011. Semula memang kurang diminati, tapi sekarang justru sebaliknya, mantel sepatu anak lah yang merajai pasar, mengalahkan produk untuk dewasa.

Setelah mantel sepatu anak-anak berjalan lancar, ia pun kembali berinovasi dengan membuat mantel sepatu untuk pekerja lapangan. Pekerja lapangan yang ia maksud, seperti polisi dan pekerja proyek yang menggunakan sepatu safety atau lars ukuran besar. Bedanya dari produk sebelumnya, selain kainnya lebih lentur dan lembut, di bagian bawahnya juga ada sol-nya. Wujudnya seperti sepatu pada umumnya. Dengan mantel ini, para pekerja lapangan tetap bisa melakukan aktivitas dengan nyaman, meski dalam keadaan hujan lebat sekalipun, karena sepatu yang dikenakan tak akan basah. Bahkan ada yang menginformasikan kepadanya pula, bahwa mantel sepatu untuk pekerja lapangan ini ternyata bisa juga melindungi sepatu dengan baik ketika digunakan untuk naik gunung dalam keadaan hujan lebat.

Bahan untuk mantel sepatu pekerja lapangan ini memang berbeda dengan dua produk lainnya. Bahannya khusus ia impor dari Korea. Karena menurut Yusar industri lokal sepertinya belum bisa memproduksi kain waterproof yang tipis dan kuat. Karena bahannya yang masih harus diimpor ditambah dengan adanya sol di bagian bawah, maka harga produk ini pun jadi sedikit agak mahal. Namun perlu diingat, mantel sepatu ini tidak bisa digunakan pada saat banjir. Mantel sepatu ini gunanya hanya sebagai pelindung di kala hujan saja. Sementara kalau digunakan berjalan-jalan di dalam genangan air, airnya pasti akan masuk ke sepatu.

Harga mantel sepatu produksinya ini termasuk murah. Untuk anak dan dewasa hanrganya Rp 35 ribu, tapi untuk mantel sepatu pekerja luar atau proyek harganya Rp 80 ribu. Sampai saat ini Yusar masih menggunakan sistem penjualan melalui online shop. Ia sebetulnya sudah mencoba menitipkan produknya ini ke tempat-temnpat penjualan jas hujan dan aksesori motor, tapi justru tidak ada yang berminat karena bentuknya tidak begitu familiar. 90 persen produknya justru laris melalui online shop daripada menjualnya secara langsung. Pembeli lokal datang dari seluruh Indonesia. Bahkan saat ini, hampir di seluruh penjuru Indonesia sudah ada agen dan distributornya.

Bila ada orang di suatu daerah ingin memesan satuan, biasanya langsung ia arahkan untuk membelinya langsung di distributornya yang ada di daerah pemesan. Kecuali jika di daerah itu stok sedang kosong. Saat ini usahanya pun sudah mulai berkembang dengan mulai banyaknya pesanan dari luar negeri juga. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, dan Belanda.

Meski produknya ini hanya khusus untuk dipakai pada musim hujan, namun saat musim panas datang ia masih tetap memproduksi. Karena ia masih harus mensuplai produknya ini ke sebuah perusahaan yang ada di Kalimantan. Di sana, mantel sepatunya ini dipakai sebagai pelindung sepatu safety para pekerja di pertambangan. Di musim panas dari sisi penjualan memang berkurang, tapi menurut Yusar kegiatan produksi yang paling tepat justru pada saat musim panas.

Saat ini, Yusar pun sedang mengembangkan usaha lain selain membuat mantel sepatu. Masih berkaitan dengan kebutuhan para pengendara motor juga, yaitu membuat cover bag dan side bag. Cover bag adalah tas pelapis untuk ransel yang biasa dikenakan pengendara motor ketika melakukan perjalanan jauh. Dengan cover bag ini, pengendara motor yang membawa ransel tak akan menemui masalah meski diperjalanan terkena hujan lebat. Untuk cover bag ini ia menjualnya cukup murah, hanya Rp 50 ribu saja.

Sedangkan side bag, adalah dua tas yang fungsinya untuk menyimpan barang para pengendara motor yang bisa diletakkan di sebelah kiri dan kanan jok belakang. Jadi fungsinya mirip bagasi, tapi bentuknya seperti tas. Side bag ini ia jual seharga Rp 200 ribu. Dan saat ini, Yusar juga sedang merancang membuat prototype mantel sepatu untuk high heels dan mantel sepatu berbahan transparan. Produk ini untuk menyasar kaum wanita. Jadi, nantinya para wanita yang mengenakan high heels atau sepatu bertumit tinggi tidak perlu khawatir saat naik motor meskipun hujan. Sebab nanti akan ada mantel khusus yang bisa melapisi sepatu hak tingginya di kala hujan.

Sedangkan mantel sepatu berbahan plastik transparan, fungsinya tak sekedar pengaman sepatu agar terhindar dari air saja, tapi juga ada unsur fashion-nya. Artinya, jika pemakai ingin menunjukkan sepatu yang dikenakannya adalah sepatu bermerek, bisa menggunakan mantel sepatu yang berbahan transparan ini. Yusar pun juga berencana membuat desain jas hujan, karena banyak distributornya yang ada di daerah menanyakan soal produk jas hujan.

Secara garis besar, usaha yang dirintis Yusar ini memang sangat memanfaatkan jumlah pengendara motor yang makin hari makin meningkat. Dengan semakin banyaknya jumlah pemakai sepeda motor, tentu semakin banyak pula aksesori yang dibutuhkan. Beberapa di antaranya seperti yang telah ia produksi saat ini. Kendati demikian, Yusar masih terus berusaha melakukan inovasi untuk menciptakan produk-produk baru sesuai keinginan masyarakat. Dari usahanya ini, ia telah berhasil mendapatkan omzet rata-rata sekitar Rp 150 juta dalam sebulan.

Yusar memiliki tips khusus untuk yang mau mengawali sebuah usaha. Yang pertama adalah keberanian untuk memulai usaha. Memang, mengawali adalah proses yang paling berat. Tapi jika sudah berjalan, semua akan terasa biasa-biasa saja. Dan yang perlu diingat adalah, untuk membangun sebuah usaha janganlah takut gagal karena jenis usaha yang digeluti biasanya sudah ada sebelumnya. Tidak menjadi masalah kalau kita menduplikasi jenis usaha orang lain. Yang penting, kita bisa memberi pembeda atau lebih menyempurnakan lagi segala sesuatunya. Jadi, jangan menjiplak 100 persen tanpa ada kreativitas sama sekali. Dan yang juga perlu diingat, jika kita ingin membuka sebuah usaha baru dan ingin berhasil, tidak bisa hanya sambil lalu saja menjalaninya, melainkan harus fokus.

   

CV. Cosh Indonesia

Pondok Maritim Indah Blok EE 24, Surabaya, Jawa Timur

031.70.211.213 / 0878.518.60001

____________________________