Senin, 29 Agustus 2016



Mulanya, Christina Iriani Wiryawan yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan sering sakit-sakitan sejak kecil. Asma, batuk, pilek, dan alergi sangat akrab dengan kesehariannya. Sering mengkonsumsi antibiotik jenis tertentu membuat gigi Chris rusak parah. Kemudian ia juga ‘rutin’ disambangi penyakit eksim di kakinya. Tahun 2005, Chris mulai tak tahan terhadap antibiotik karena sakit maag yang ia derita jadi makin parah. Sekitar tahun 2006-2008, eksim juga makin berani muncul di tangan dan wajah. Kepergian adik satu-satunya pada 2012 membuat kondisi tubuh anak ketiga dari empat bersaudara ini makin drop karena ia dilanda sedih berkepanjangan. Chris lalu memutuskan untuk berhenti bekerja pada Februari 2013.

Suatu hari, seorang temannya menawarinya essential oil impor berbahan baku natural. Harganya yang sangat mahal dan dirasanya kurang efektif membuat Chris kemudian mencari informasi di dunia maya tentang obat natural untuk penyakitnya. Seolah dibukakan jalan, Chris lalu menemukan orang-orang yang menjual bahan baku natural. Waktu itu, karena belum cukup mampu, ia membelinya hanya dalam ukuran kecil-kecil. Setelah itu ia mulai meracik dengan informasi yang ia dapat lewat internet, juga membekali beberapa buku atas referensi teman.


Tak disangka, dua minggu setelah mencoba obat natural racikannya, batuk yang bertahun-tahun menyambangi Chris sembuh. Tahun itu, kondisi tubuh Chris lumayan membaik dan batuknya terkendali. Ia lalu mulai membuat beberapa ramuan Breathe ntuk batuk dan diberikan pada teman-teman dekatnya. Rupanya, responsnya cukup bagus. Teman-temannya bahkan menyarankan untuk menekuninya, lantaran gatal-gatal yang ia rasakan pun sembuh dengan racikan buatannya. Mulanya, Chris sempat tidak tahu bagaimana cara menjualnya. Walau sebetulnya di tahun 2014, pesanan dari teman-teman mulai datang meski masih sedikit. Kemasan pun masih ala kadarnya, botolnya masih jelek dan belinya masih eceran. Sempat Chris mengikuti beberapa bazar, tapi dagangannya sepi peminat.

Hingga suatu hari, Chris mencoba mengikuti Organic, Green & Health (OGH) Expo pada Oktober 2014. Ternyata, itulah titik balik bagi Chris untuk menekuni usaha home remedy buatannya. Ia lalu melabeli usahanya dengan merek SAE yang berarti baik. Di bulan berikutnya, pesanan mulai berdatangan. Pelan-pelan, makin banyak orang yang mengenal SAE. Februari 2015, pesanan terus meningkat. Bulan berikutnya, Chris pun sudah bisa mencukupi kebutuhannya dari berjualan produk SAE. Pembeli juga makin banyak yang memesan berdasarkan penyakit yang dideritanya. Wanita lulusan Desain Grafis Universitas Trisakti, Jakarta ini pun langsung menjadi anggota Komunitas Organik Indonesia (KOI). Selain rajin mengikuti bazar yang diadakan KOI, Chris juga mulai menitipkan produknya ke toko-toko organik. Ia akui, perjalanan SAE saat itu belum sepenuhnya mulus. Apalagi, SAE muncul saat produk natural impor tengah menjadi primadona banyak orang. Chris pun harus bersabar menjelaskan kepada orang-orang yang masih memandang SAE sebelah mata. Cobaan berupa dijegal pemasok dan penjual botol, serta lainnya pun berhasil ia lewati.


Chris menganggap SAE ibarat anaknya sendiri. Selain dikerjakan sepenuh hati dan diiringi doa sebelum dan selama proses pengerjaan agar ramuannya bisa membantu menyembuhkan pemakainya, SAE juga dianggap teman-temannya cukup kuat mewakili sosok Chris. Meski kini perkembangan SAE cukup pesat, Chris mengaku masih ada orang yang belum menghargai produk yang dijualnya. Mereka berpikir, harga produk yang dibuat Chris terlalu mahal, padahal isinya hanya minyak. Chris pun tak lelah menjelaskan, bahwa isinya bukanlah minyak biasa dan ada takaran khusus agar tetap aman ketika dioleskan di kulit.

Selain produknya tidak dibuat secara massal seperti produk pabrikan, Chris menyebutkan SAE dibuat tanpa pengawet maupun bahan kimia apa pun. Bahan bakunya juga lebih mahal karena menggunakan minya atsiri (essential oil) murni. Chris mengatakan, menggunakan sesuatu yang natural untuk menyembuhkan suatu penyakit, efeknya memang tidak secepat obat dokter. Prosesnya berjalan pelan-pelan, tapi lebih lama terasa manfaatnya. Jadi memang harus sabar. SAE sendiri terdiri dari tiga seri. Yaitu Health Series, Daily Series, dan Skin Care Series. Chris sengaja membuat semua produknya dalam tiga kategori usia, yaitu bayi (1 bulan-2 tahun), anak-anak (2-12 tahun), dan dewasa dengan takaran yang berbeda-beda. Chris yang menggunakan akun Instagram sae_homeredy, membanderol produknya dengan harga paling murah Rp 90.000 antara lain untuk Cheer Up dan paling mahal No More Pain seharga Rp 250.000.


Setiap bulan, ia mendapatkan pesanan 100-150 botol. Nyaris semua produk dibuat berdasarkan pengalaman pribadi Chris sendiri. Untuk Cheer Up, misalnya, dibuat karena ia sering mengalami migrain. Warmth dibuat lantaran ia kerap kali mengalami konstipasi sejak kecil. Dulu, ke mana pun Chris tak pernah lupa membawa obat asma, batuk, alergi, sakit kepala, dan lainnya. Tapi sekarang, ia cukup membawa botol-botol SAE dan tidak pernah ke dokter lagi. Dengan bangga, Chris menjelaskan kini pemesanan SAE berasal dari seluruh Indonesia.

2 komentar:

  1. Beras Organik Premium Mlatiharjo, yang terdiri dari Beras Merah, Beras Hitam, dan Beras Putih, merupakan beras berkualitas tinggi produksi lahan pertanian organik (tanpa pupuk kimia & bebas pestisida), Kelurahan Mlatiharjo, Demak - Jateng. Beras ini memiliki cita rasa yang enak, pulen & aroma wangi alami. Dengan kemasan vakum grade A, berat 1 kg (1,12 liter), beras ini sangat kaya manfaat, antara lain bisa untuk MPASI balita di atas usia 6 bulan, baik untuk anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, baik pula untuk anak autis, penderita diabetes milletus, dan obesitas. Dan juga sangat cocok untuk pediet sehat food combining, vegetarian, raw food, dll. Pesan BERAS ORGANIK PREMIUM MLATIHARJO di 085695138867 (sms/whats app), dan tersedia pelayanan delivery COD untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    BalasHapus
  2. SAMBAL ROA JUDES adalah salah satu sambal dengan citarasa terbaik di Indonesia. Kehebatan rasa sambal ini pun bahkan sudah melanglang dunia karena digemari pula oleh masyarakat luar negeri. Terbuat dari bahan-bahan berkualitas dengan bahan utama ikan Roa yang khusus didatangkan dari Manado, Sulawesi Utara. Sambal siap saji ini dibuat dengan kemasan food grade (135 gram), tahan lama, cocok untuk teman bepergian atau oleh-oleh. Nikmat disantap dengan jenis lauk apa pun, yang pastinya akan menambah nafsu selera makan anda. Pemesanan Sambal ROA JUDES untuk wilayah Jakarta, hubungi Delivery SAMBAL ROA JUDES, melalui sms/whats app 085695138867.

    BalasHapus