Rabu, 28 September 2016


Peran mahasiswa tidak terbatas oleh dinding universitas. Begitulah keyakinan Fakhrurrizki ketika mulai menggagas ide usaha Ojek Online Mahasiswa Mataram (Onma). Ia ingin berperan di sektor transportasi, setelah memperhatikan kondisi sekitar kampusnya yang minim angkutan umum. Setelah berkonsultasi dan membangun koordinasi dengan sejumlah kawan, Onma pun diluncurkan pada 11 Januari 1016. Sejak itu, pergerakan peran mahasiswa lokal di sektor transportasi pun dimulai.

Rizki semula hanya ingin membantu para mahasiswa di lingkup Universitas Mataram yang terkendala tranportasi kala bermobilisasi. Padahal, pergerakan mahasiswa terjadi setiap hari, dan tidak sedikit yang membutuhkan kecepatan dan mengejar waktu perkuliahan. Di Mataram, keberadaan angkot juga jarang. Pun kalau ingin mencari ojek, letak pangkalannya cukup jauh. Dan ternyata masalah itu bukan hanya dialami mahasiswa. Tapi penduduk di lingkungan kota Mataram juga mengalami kendala serupa.

Selain itu, akses transportasi yang dinamis dan murah bagi para tamu yang melakukan perjalanan wisata masih terbatas. Padahal, lokasi wisata di Pulau Lombok sangat sayang untuk dilewatkan. Di sisi lain, Rizki melihat sejumlah mahasiswa yang memiliki motor pribadi, tapi keberadaannya tidak dioptimalkan. Kerap kali motor hanya terparkir rapi alias 'menganggur' di indekos pasca perkuliahan usai. Ia kemudian mengkomunikasikan gagasan Onma kepada sahabatnya, Fakhruddin, di penghujung 2015. Dari sanalah kemudian ia mendapat dukungan dan memantapkan diri untuk merintis Onma.


Langkah awal membuka bisnis Onma yakni menghubungi para teman mahasiswa lainnya yang memiliki kendaraan roda dua. Pendekatan untuk perekrutan Onma dilakukan via telepon maupun mendatangi para teman secara langsung. Seiring perekrutan sopir Onma, Rizki juga mulai mmebuat promosi di sejumlah media sosial maupun brosur. Persyaratan menjadi driver Onma tidak muluk-muluk. Yang terpenting, penampilan harus rapi, dan tidak harus ganteng atau cantik. Driver juga harus jujur dan ramah kepada pelanggan. Setiap melakukan penjemputan harus membaca doa, menyapa dengan senyum, dan memberi alternatif rute khususnya bagi pendatang. Driver digaji berdasarkan berapa banyak ia ia mengantar pelanggan. Dari ongkos yang dibayar konsumen, perusahaan hanya mengambil 20 persen per transaksi. Selebihnya uang tarif tersebut diberikan kepada driver.

Rizki mengeluarkan modal awal promosi dan perekrutan driver dengan ponsel seharga Rp 300 ribu untuk administrator, serta Rp200 ribu untuk biaya pulsa internet dan pembuatan brosur. Ia dan tim juga merancang pembuatan logo dan kartu identitas driver Onma. Pada masa awal promosi, sambutan publik beragam terhadap keberadaan Onma. Sebagian menyatakan keraguan dan memperingatkan agar berhati-hati akan potensi bentrokan dengan ojek pangkalan. Sementara yang lainnya mempertanyakan jaminan keamanan, sebab Onma berani membuka layanan 24 jam. Responden lainnya menyambut dan penasaran, bahkan tertarik melakukan pemesanan dan senang ada layanan transportasi serupa Gojek di Mataram.

Terhadap respons yang beragam tersebut, Rizki dan tim terus memantapkan diri. Niat mereka adalah ingin menolong orang, jadi selama ada tekad baik, mereka yakin jalannya akan dimudahkan. Pekan pertama promosi, Onma memperoleh delapan pelanggan. Di antara mereka yakni para mahasiswa dan anak sekolah yang minta diantar pulang ke rumah dan mal. Menginjak bulan ketujuh, Onma telah memiliki armada sopir sebanyak 22 orang. Rata-rata pemesanan per hari sebanayak 25 hingga 30 orang. Ketika ada perhelatan besar yang mendatangkan tamu dari luar pulau, order akan bertambah hingga dua kali lipat. Termasuk ketika perayaan akbar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) diselenggarakan di Mataram. Onma kebanjiran pesanan.

Penetapan tarif Onma didasarkan zonasi. Zona pertama yakni zona Universitas Mataram (Unram) dengan tarif Rp 4000 per perjalanan. Zona kedua, yakni zona sekitar Unram hingga Perbatasan, tarifnya Rp 5000 hingga Rp 10 ribu per perjalanan. Zona terakhir yakni zona di Luar Perbatasan, tarifnya Rp 15 ribu ke atas, disesuaikan dengan jarak. Pengaturan tarif dilakukan oleh administrator yang menyesuaikan jarak dengan Google Map. Penghasilan driver per hari bergantung seberapa banyak masing-masing mengambil order. Rata-rata Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per hari, dan ketika ramai bisa Rp 50 ribu per hari. Jika melakukan perjalanan pariwisata, penghasilan driver bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 200 ribu per hari.

Onma terus melakukan pengembangan layanan, tidak hanya antar jemput. Rizki menyebutkan layanan lainnya di antaranya Onma Food (layanan antar beli makanan), Onma Traveling (layanan antar jasa pariwisata Lombok), Onma Sip Boss (layanan pekerjaan apa pun berdasarkan instruksi pelanggan), Onma Mart (minimarket online Onma), Onma Ticketing (layanan pemesanan tiket), dan Onma Photography (layanan foto). Melalui berbagai jenis layanan itu, Rizki menantang teman-teman mahasiswa lainnya agar bisa besar, meningkatkan pelayanan, tapi tidak mengganggu perkuliahan. Di antara jenis layanan di atas, Onma Traveling menjadi unggulan. Didukung oleh kondisi alamdan pantai yang berserakan indah di bumi Lombok. Perjalanan dengan kendaraan roda dua memungkinkan wisatawan lebih dinamis dalam bertamasya. Selain itu, para driver juga memiliki wawasan lokal yang bisa diceritakan sepanjang perjalanan liburan.

Perjalanan armada Onma dalam melayani pergerakan masyarakat dan pengunjung diwarnai kisah-kisah berkesan. Seluruhnya menjadi pembelajaran dan mempererat persaudaraan. Karena pada dasarnya mereka ingin keberadaan Onma bermanfaat, selama berada di jalur yang positif. Di antaranya, Onma pernah mengantar turis dari Jepang, Malaysia, dan Kalimantan pada waktu yang sama, di bulan Maret 2016. Pasca perjalanan yang akrab itu, para driver dan turis-turis tersebut masih menjalin komunikasi yang akrab hingga kini. Dalam layanan Onma Sip Bos, Rizki bercerita pernah ada order permintaan menerjemahkan teks bahasa Inggris. Order tersebut dipenuhi dengan perjanjian tarif yang disepakati. Pernah pula, Onma diorder mengantar makanan pada waktu tengah malam. Sebab, membuka layanan 24 jam, Onma harus melayaninya dan bersikap profesional. Namun situasi cukup menguntungkan, karena kota Mataram tergolong aman. Rizki optimistis, Onma akan terus berkembang dan menjadi salah satu layanan transportasi yang dipercaya masyarakat.











1 komentar:

  1. Salam kenal Saya TKI DI MALAYSIA
    Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
    Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 257 juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh sahabat Sosmed,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
    KI BARONG di Nomor telfon 0852 8895 8775 di jamin bantuan beliau 100% …
    Atau,>>KLIK DISINI UNTUK INFO BANTUAN KI BARONG<<
    BANTUAN DARI KI BARONG
    1.PESUGIHAN
    2.TOGEL
    3. DANAH GHAIB
    4.PENGGANDAAN UANG
    5.UANG BALIK
    6.PEMIKAT
    7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
    8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
    Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
    Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda memilih jln pintas buat masalah Anda.

    BalasHapus