Rabu, 21 Desember 2016


Kreativitas tak sekedar berhenti di bangku perkuliahan. Malah, dari tugas kuliah justru bisa menjadi inspirasi, ladang kreativitas, dan medium pendulang rezeki. Hal itu dibuktikan sekelompok mahasiswa Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Manajemen Bisnis. Mereka membuat telur bubuk instan dari bahan telur yang kaya gizi dengan nama Hen's Instant Omelette.

Semuanya memang berawal dari tugas kuliah. Ide pembuatan telur bubuk ini muncul sejak akhir 2014, seiring tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran. Sedari awal tim yang terdiri atas, Harun al-Rasyid, Annisa Nurfajrina, Izzan Faikar, Anindila Giffarini, Mustika Rimadhani, dan Driska dituntut berpikir kreatif bagaimana menciptakan produk yang inovatif, sampai bisa dirilis, dan sekalian dijual. Terinspirasi dari hobi pribadi maupun melihat teman-teman di lingkungan sekitar yang merupakan penyuka traveling, keenam mahasiswa ini pun akhirnya memutuskan menciptakan sebuah produk kaya gizi dan praktis, yaitu telur dalam bentuk bubuk. Telur bubuk itulah yang kemudian memiliki nama Hen's Instant Omelette. 


Produk yang baru pertama kali ada di Indonesia ini merupakan telur berbentuk bubuk yang dikemas dalam botol plastik, sehingga lebih mudah dan praktis dibawa ke mana saja. Sehingga, produk ini cocok untuk para traveller atau yang suka bepergian jauh. Mereka melihat, selama ini para traveller atau khususnya pendaki gunung sangat kesulitan jika harus membawa telur yang rentan pecah. Belum lagi, telur yang sering kali tak bisa tahan lama, apalagi bila tak disimpan di lemari es. Padahal, para pendaki gunung pasti membutuhkan setidaknya nutrisi protein yang mencukupi. Alhasil, telur ini diciptakan secara bubuk agar senantiasa aman dibawa ke mana pun dan bisa tahan lama. Lebih istimewanya lagi, meski tahan lama sampai satu tahun, produk ini tak mengandung bahan pengawet. Alasannya, komposisi yang dibuat sangat tepat sehingga penggunaan bahan air yang juga tidak terlalu banyak. Penggunaan cairan yang terlalu banyak memang akan menyebabkan timbulnya bakteri yang banyak pula. 

Sebelumnya, mereka telah meneliti cara pengolahan telur menjadi kering terlebih dahulu. Kebetulan dalam tim mereka ada yang lulusan teknologi industri pertanian. Proses yang dilakukan dari telur sampai menjadi bubuk ini menggunakan teknologi homogenisasi, kemudian dikeringkan sampai menjadi bubuk. Karena sudah diproses sedemikian rupa dan dikemas dalam botol plastik berkualitas, Hen's Instant Omelette cukup disimpan dalam suhu ruangan, tidak perlu di kulkas.


Cara pengolahan Hen's Instant Omelette pun sangat praktis. Cukup tambah air sampai batas stiker yang terdapat di botol, kocok, lalu bisa langsung dimasak di penggorengan. Para pelancong tak perlu repot mengocok telur seperti yang biasa dilakukan di mangkuk. Tak butuh waktu lama, hanya sekitar lima menit, telur yang dimasak dengan sedikit minyak goreng ini pun sudah siap disajikan dan disantap dengan nikmat. Bubuk telur instan ini juga sudah dilengkapi bumbu penyedap, dari garam, bawang, maupun rempah-rempah lainnya. Karena masih tersedia dalam varian original, rasa telur nyaris sama dengan telur dadar biasa. Ke depannya, akan ditambah varian rasa lain yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Kini, mereka pun bisa tersenyum bangga. Sebab, tak sekadar menjadi prasyarat tugas kuliah, Hen's Instant Omelette saat ini juga sudah diproduksi massal dan otomatis mulai dikenal masyarakat luas. Pelanggan maupun reseller-nya sudah tersebar di berbagai pulau, seperti Sumatra, Kalimantan, Bali, maupun Jawa. Tak jarang, pelanggan yang merupakan traveller, membawa produk ini sampai ke luar negeri. Bahkan, tak hanya traveller, tetapi anak-anak pun juga banyak yang suka. Produk ini juga sudah masuk dan menjadi finalis di beberapa ajang lomba bergengsi. 


Hen's Instant Omelette ditawarkan dalam botol berukuran 15 gram yang setara dengan 1,5 telur ayam biasa. Satu paket berisi enam botol dijual seharga Rp 39.000 untuk yang memesan langsung melalui tim marketing. Dalam sehari, rata-rata produksi bisa mencapai 400 sampai 500 botol. Namun, produksi tetap menyesuaikan dengan permintaan pasar. Sekarang, omzet Hen's Instant Omelette terhitung produksi 9000 botol per bulan. Kandungan gizi produk telah diuji di laboratorium gizi dan juga legalitas pemasaran dari Dinas Kesehatan.

Memang, proses penciptaan produk ini tak semudah membalik telapak tangan, terutama dalam segi penentuan komposisi bahan. Namun, itulah perjuangan dan buah kerja sama tim yang kini dapat dirasakan bersama. Mereka berharap, Hen's Instant Omelette bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat dan pemasaran yang lebih mengglobal. 


1 komentar: