TAHU TUNA INGGIL - PACITAN : Oleh-Oleh Khas Pacitan Yang Tahan Hingga Empat Bulan

Perajin tahu tuna bernama Marsiah ini memulai produksinya di tahun 2010. Waktu itu ia hanya beberapa kali produksi karena belum menemukan formula yang tepat untuk menjualnya. Pun hasil keuntungannya juga sangat tipis, tidak cocok antara biaya produksi dan harga jual. Oleh karena itu, Marsiah hanya berjualan tahu tuna beberapa bulan saja, kemudian melanjutkannya dengan membuat abon tuna. Diakui Marsiah, proses pembuatan tahu tuna yang tergolong rumit dan panjang membuatnya sempat putus asa. Untuk satu tahu saja, prosesnya dimulai dari memotong tahu, menggoreng, dibelah dan diisi, lalu direbus. Setelah itu baru kemudian dikemas. Namun, Marisah pantang menyerah dan terus mencari cara untuk menjual tahu tuna olahannya.

Akhirnya, Marsiah kembali berjualan di tahun 2012. Sambil memproduksi olahan tuna untuk abon dan kerupuk, ia akhirnya menemukan cara yang tepat mengolah tahu tuna. Awal produksi hanya 15 kg. Ternyata responsnya bagus, dan sekarang sudah meningkat. Marsiah menggunakan nama anak pertamanya, Inggil, sebagai merek olahan tahu tuna dan olahan ikan tuna lainnya, yang berada di bawah UD Bina Makmur, miliknya. Kebetulan dalam bahasa Jawa, Inggil itu berarti tinggi. Jadi, nama ini sekaligus doa agar produksi tahu tunanya semakin meningkat. Marsiah setiap hari bisa menghasilkan 30 hingga 40 papan tahu tuna, jumlahnya hingga 400 buah tahu tuna. Untuk mengerjakan produksi, ia dibantu 8 orang setiap harinya. Yang menyenangkan Marsiah, sekarang untuk bisa mendapatkan tahu Inggil tidak harus datang ke tempat produksinya, di kawasan Pantai Teleng Ria, Pacitan, tapi kini sudah ada di tiga lokasi lain.

Selain memproduksi tahu tuna, Marsiah juga memproduksi frozen food berbahan baku ikan, seperti bakso tuna, bakso marlin, lumpia tuna, pangsit tuna, nugget tuna, dan kaki naga tuna. Abon tuna dan kerupuk pun juga masih terus diproduksi hingga saat ini. Memang permintaan tahu tuna terus meningkat sehingga setiap hari selalu produksi. Untuk harga, Marsiah hanya mematok Tahu Tuna Inggil dengan harga Rp 6.500 untuk kemasan berisikan 10 buah. Tahu tuna ini bisa juga jadi oleh-oleh karena memang tahan lama. Jika disimpan di freezer bersuhu minus 27 sampai minus 18 derajat, empat bulan saja masih bagus dan enak. Diungkapkan Marsiah, potensi usaha tahu tuna di Pacitan memang besar. Oleh karena itu tren berbisnis tahu tuna ini sangat diminati. Tipsnya hanya satu, harus mendapatkan ikan yang berkualitas dan segar. Sementara untuk bumbu yang lain, tergantung selera saja.