Usia memang
masih muda, tapi Siti Juwariyah termasuk sosok berpengaruh di dunia hijab tanah
air. Bisnisnya bermula dari kegemarannya nge-blog. Siti sukses menelurkan brand
kerudung Kaffah. Kreasi Siti menginspirasi para pecinta tren hijab. Awal
ketertarikannya nge-blog, bermula
saat mengerjakan tugas akhir kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas
Bina Nusantara. Saat itu ia membuat tulisan tentang hijab style. Dan dari sanalah, ia mulai berkenalan dengan tren hijab.
Siti
memposting puluhan foto padu padan busana dan gaya hijab dalam blog http://sitistreet.blogspot.com.
Setelah itu banyak yang berkomentar di blog-nya,
sampai-sampai ada yang mengiriminya email menanyakan dimana membeli model-model
hijab yang ada dalam blog-nya itu.
Ternyata bagi Siti, sangat menyenangkan ketika bisa me-mix & match busana dan meng-uploadnya
di blog. Keputusan berwirausaha
diambil Siti setelah sempat bekerja di dunia fashion. Kala itu, ia sempat magang di sebuah majalah nasional yang
bertema fashion selama satu bulan.
Namun Siti merasa tidak bisa bekerja di kantor yang jam kerjanya tidak pasti
serta pekerjaannya juga cukup berat. Jadilah, akhirnya ia memutuskan untuk
berwirausaha saja.

Kebetulan
pula, Siti sempat berkenalan dengan Dian Pelangi dan dipercaya menjadi desain
grafis Hijabers Community. Posisi itu lalu ia manfaatkan untuk menjalin relasi
dan belajar soal busana dan jilbab. Ia pun juga jadi bisa berkenalan dengan
teman-teman anggota Hijabers Community yang banyak memiliki butik. Dari situlah,
ia mulai belajar berbisnis yang turut mendapatkan support pula dari anggota Hijabers Community.
Sejak itu,
Siti makin aktif mem-posting busana
yang dipadupadankan dengan apik. Ada yang bergaya kasual, formal, busana kantoran,
girly, dan masih banyak lagi. Awalnya
ia sering berbelanja pakaian di pusat grosir, lalu dicoba padu padankan dengan
kerudungnya. Setelah itu, dengan bekerja sama pada brand milik salah seorang teman di Hijabers Community, ia kembali mem-posting foto hasil padu padan busana
itu, disertai dengan tittle
keterangan dan harganya.
Tak disangka,
responsnya sangat positif. Banyak yang berkomentar dan ingin membeli. Lalu Siti
pun berpikir untuk memproduksi sendiri. Beruntung, ibundanya, Tri Endang
Yustiani, men-support dengan memberi
modal usaha Rp 3 juta yang awalnya ia gunakan untuk berbisnis inner (dalaman kerudung). Hasilnya lalu
diputar untuk membuat pashmina print
berbahan ceruti dan dijual ke follower
blognya. Dalam waktu singkat, Siti bisa meraup untung bersih sebesar Rp 3
juta. Siti pun segera memberi nama brand-nya
Kaffah.
Meski hanya
berjualan lewat online, Siti tak
butuh waktu lama untuk berkembang. Cara berpromosi dengan mengunggah padu padan
gaya hijabnya ternyata sangat efektif. Hanya dalam waktu setahun, bisnisnya
sudah melaju. Siti pun sanggup memproduksi 3 ribu kerudung per bulan di tahun
2011. Usahanya terus tumbuh hingga kini omzetnya mencapai sekitar Rp 80 jutaan
per bulan. Saat ini, Siti bersama 7 pegawainya masih fokus berjualan lewat online di INSTA @sitijwryh juga FB Siti
Juwariyah. Dan ada rencana pula untuk bekerja sama dengan temannya yang membuka
butik di Kemang Raya.

Jatuh bangun
membesarkan usaha juga pernah dirasakannya. Salah satunya, karyanya pernah
dipalsukan. Ada yang membeli produk Kaffah, lalu meniru pola sampai signature atau logonya. Namun Siti berusaha
mengikhlaskan saja. Karena ia berpikir, kalau memang rezeki sudah jadi
miliknya, maka tidak akan kemana-mana larinya. Situ bersyukur memilih jalan
wirausaha. Ia yang telah menikah dengan Rachmat Abdillah, pada Desember 2012
silam dan kini telah dikaruniai anak, bisa menjalankan usahanya sambil tetap
berperan sebagai ibu.
email: siti.jwryh@gmail.com
jasa pembuatan website
BalasHapusdistributor ikan laut segar
jasa pembantu rumah tangga
jasa baby sitter
distributor ikan laut di jakarta
jasa tenaga kerja
ga nyangka ya ternyata dari hobi nulis blog dan iseng jualan hijab malah sekarang jadi usaha yang cukup menjanjikan sampai saat ini banyak rekomendasi produk hijab yang sangat beragam
BalasHapus