Minggu, 07 Juni 2015




Bila sempat menginjakkan kaki ke kota Makassar, sebaiknya para penggemar cokelat tak melewatkan kesempatan untuk mencicipi cokelat olahan asli Sulawesi. Kini semakin banyak produk olahan cokelat yang ditawarkan dengan berbagai rasa. Sebagian wisatawan merasa wajib membawa oleh-oleh colelat. Peluang mencicipi manisnya bisnis cokelat pun terbuka lebar. Bagi Irwan Miri, pemilik Makalate, berbisnis dan mengenalkan produk cokelat asal Sulawesi menjadi motivasi utamanya. Menurutnya, Makalate (kepanjangan dari Makassar Chocolate) juga bisa menjadi oleh-oleh khas Sulawesi. Irwan memproduksi Makalate di rumahnya yang sederhana di kawasan Jalan Sungai Saddang 3 Lorong Berkah, Makassar. Dalam sehari, ia kini bisa memproduksi tak kurang dari 70 kilogram cokelat Makalate.

Usaha yang dirintis sejak 2008, memasuki tahun ke enam, Makalate pun semakin berkembang. Kini Makalate bisa didapatkan di setiap kota besar dan sudah memg-cover penjualan di 1000 sekolah dari tingkat SD sampai SMU di kota Makassar. Awalnya, Irwan melihat potensi besar hasil kakao yang melimpah di Sulawesi. Ia pun tergelitik mencoba berbisnis olahan cokelat. Awal usaha sejak 1 Agustus 2008, ia ke toko buku membeli panduan membuat cokelat. Setelah ia pelajari, kemudian langsung dicobanya. Dengan modal Rp 25.000, ia membeli 1 kilogram cokelat yang kemudian coba diolah sesuai panduan di buku dan CD yang ia beli. Hasil pertama kalinya itu boleh dibilang gagal. Tapi walaupun begitu karena bentuk cetakannya menarik, cokelat gagal itu pun ternyata laku juga dibeli murid SD yang pulang sekolah.

Keesokan harinya, Irwan pun jemput bola menawarkan cokelat tangkai olahannya ke sekolah-sekolah di lingkungan rumahnya. Dan benar saja, perlahan cokelat Irwan semakin laris manis. Tiap hari cokelat yang ia olah pun semakin banyak. Keuntungannya semakin besar, berkali lipat dari modal yang ia keluarkan. Beruntungnya, peluang bisnis ini di kota Makassar pun masih besar, apalagi peminat cokelat juga banyak. Cokelat juga tidak ada masa habisnya, diminati semua orang dan semua kalangan.



Melihat pasar yang semakin bagus, Irwan langsung membuat inovasi mengembangkan produk cokelat ke segmen remaja. Agar bisa menyasar remaja, ia pun membuat cokelat batang dengan varian milk chocolate, dark chocolate, serta white chocolate. Untuk menambah varian produk, ia juga membuat bar kecil dengan rasa buah. Harganya mulai Rp 5000 hingga Rp 30.000. Strategi yang dibuat Irwan berhasil. Respons yang diterima sangat bagus. Produk Makalate pun mulai dilirik instansi pemerintah, dan ia diajak berpromosi lewat pameran. Akhirnya, ia pun jadi keterusan mengikuti event pameran. Dari situ ia bisa keliling Indonesia. Apalagi, Makalate juga diundang datang ke agenda bergengsi Cocoa Day setiap tahun. Semua produsen cokelat hadir dan unjuk gigi di sana. Beruntungnya, stan Makalate selalu penuh, karena punya cita rasa dan aroma yang berbeda. Apalagi harganya juga lebih ramah.

Kini, cokelat Makalate memiliki lebih dari 20 varian, mulai cokelat sugar free yang ditujukan bagi penderita diabetes dan penderita jantung dengan kadar cokelat yang beragam mulai dari 45%, 50%, 72%, 80%. Makalate juga punya produk unggulan dan premium yaitu varian 99%. Produk ini yang paling laris diminati ekspatriat. Rasa cokelat aslinya benar-benar terasa, harganya hanya Rp 40.000. Ini bisa jadi unggulan karena merupakan hasil produksi rumah tangga, jadi masih bisa dibuat dalam jumlah tertentu. Sedangkan kalau perusahaan besar pasti akan merugi kalau membuat 99%. Mereka tentu memilih mengolah dengan berbagai campuran. Pernah, Irwan berhasil menjual cokelat Makalete sebanyak 150 kilo hanya dalam waktu setengah hari. Bahkan, waktu mengikuti event di Senggigi, banyak ekspatriat yang memiliki resort di sana datang dan langsung tertarik membeli. Dalam hitungan jam cokelat sudah habis. Menurut cerita, para ekspatriat ini pun ingin menjadikan cokelat Makalete sebagai suvenir sekaligus ikut memperkenalkan cokelat Sulawesi.

Diakui oleh Irwan bahwa pasar Makalete yang paling besar ada di Jakarta. Ia juga menerapkan sistem, pesan minimal 10 maka gratis ongkos kirim ke mana saja. Karena toh hitungannya 10 pieces itu memang 1 kilogram. Ini juga menjadi nilai plus produk Makalate. Irwan memang tidak membuat sistem yang rumit. Setiap orang boleh bergabung menjadi reseller atau agen. Karena ia sadar, untuk memasarkan usahanya sendirian memang susah. Apalagi sifatnya manusia itu adalah terus berinteraksi dan bersosial, jadi soal rezeki pun sudah ada bagiannya. Ia juga menerima mahasiswa magang dari Politeknik Pertanian. Tidak ada rahasia perusahaan. Kalau ada yang tertarik membuat dan bisa menjadi bekal usaha sendiri, tidak masalah. Ia justru senang bila banyak yang tertarik mengembangkan produk olahan colekat Sulawesi. Irwan berprinsip, rezeki yang bisa ia hasilkan, tetap dibagikan saja. Karena semakin banyak diberikan maka tentu akan semakin banyak yang juga didapatkan.

Untuk kemasan, Irwan memiliki trik mensiasati agar dapat menghemat biaya. Rata-rata kemasannya ia buat sendiri. Hanya 10% saja yang dibuat dipercetakan. Apalagi sekarang ia sudah memiliki printer sendiri, jadi dana untuk kemasan bisa disiasati. Rencana ke depan, Irwan yang kini memiliki 10 karyawan, mengaku ingin memiliki galeri agar pelanggan bisa bertransaksi dengan nyaman. Awalnya ia memang hanya ingin mempertahankan tempat sederhana di rumahnya ini karena memang di sinilah cikal bakal Makalate. Selain itu ia juga ingin memberikan motivasi kepada yang lain bahwa lokasi tidak menjadi hambatan untuk bisa membuat produk berkualitas. Tapi karena peminatnya terus bertambah, tempat yang ia punya sekarang memang tidak cukup. Dan ia ingin memberikan pelayanan ekstra ke pelanggan dengan tempat yang nyaman.


makalate

"the best chocolate quality"
jika ingin memesan silahkan hubungi : 082187538495 (Irwan Miri)
ket : untuk wilayah Makassar (Sulawesi Selatan)



2 komentar: