Cak Transport
adalah jasa antar jemput penumpang ke tempat tujuan dengan sepeda motor.
Manajemen Cak Transport menyebutnya dengan sebutan taksi roa dua. Adalah
pasangan Yosephus Widyawan dan istrinya Emilia Saputri Pujiastuti yang merintis
berdirinya usaha taksi roda dua tersebut. Keduanya mendirikan Cak Transport
sejak 1 November 2012. Sebelum mendirikan Cak Transport, Yoseph pernah bekerja
sebagai profesional di berbagai perusahaan. Kebetulan di setiap perusahaan itu,
ia selalu mengelola bagian transportasinya sehingga cukup paham bidang
tersebut.
Setelah keluar
dari pekerjaan, dia sempat diajak temannya mendirikan usaha jasa transportasi
roda dua di Semarang. Tapi tidak lama Yoseph memutuskan keluar dan kembali ke
Surabaya. Usaha tersebut lalu dilanjutkan sendiri oleh temannya, dan konon saat
ini lebih banyak menangani pengiriman paket, bukan lagi jasa antar orang.
Sekembalinya ke Surabaya, Yoseph melihat masyarakat Surabaya sudah seharusnya
diberikan alternatif moda transportasi yang cepat, aman, dan kualitasnya bagus.
Mengingat makin hari lalu lintas makin padat, angkutan umum tidak semuanya
tersedia dengan baik kecuali taksi roda empat dengan tarif argo yang dirasa
cukup mahal.
Lalu Yoseph
pun mempunyai ide mendirikan taksi roda dua dengan label Cak Transport ini.
Kata Cak sendiri selain panggilan khas Surabaya, juga sekaligus singkatan dari
Cepat, Aman, dan Kualitas. Alat transportasi yang dia dirikan tersebut merupakan
gabungan dari dua konsep, yakni konsep ojek serta taksi. Konsep ojek karena
menggunakan motor roda dua sedang pembayarannya sama dengan taksi karena
perhitungan jumlah pembayarannya menggunakan argometer layaknya taksi. Dengan
menggunakan argometer, pengguna jasa tentu lebih nyaman, tidak ribet, karena tidak harus bernegosiasi
dengan pengemudi, juga tidak merasa dikibuli karena jelas dan transparan.
Karena sifat itulah, Cak Transport tidak menyebut diri sebagai ojek, tetapi
lebih tepatnya taksi roda dua. Yoseph pun lalu menjadikan teras rumahnya yang
ada di bilangan Jalan Perumahan Gunung Sari Indah, Surabaya, sebagai pool Cak Transport. Di teras itu pula,
kini bisa terlihat belasan motor bebek dengan warna kombinasi hitam dan kuning,
lengkap dengan tulisan Taksi Roda Dua berjejer.
Kendati sarana
transportasi dengan menggunakan motor roda dua, namun Cak Transport menerapkan
standar bagi pemakai jasanya. Pertama, masing-masing motor yang digunakan rider dilengkapi GPS layaknya taksi.
Dengan penggunaan GPS, maka di manapun berada, posisi motor Cak Transport bisa
diketahui oleh operator. Sementara untuk menunjang kenyamanan pengguna jasa,
dilakukan seleksi yang cukup ketat bagi rider,
mulai soal keterampilan berkendara serta sikap yang baik. Jadi tidak ada
ceritanya rider Cak Transport yang
ugal-ugalan di jalan. Bahkan ngebut sedikit saja tidak diperbolehkan. Semuanya
tentu demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Selain motor, manajemen Cak
Transport juga memberi jaket dan helm seragam kepada para rider. Sementara penumpang diberi masker dan penutup kepala
sehingga rambut pengguna jasa tetap bersih.
Manajemen Cak
Transport juga mengharuskan para rider
menjaga penampilan. Selain harus selalu bersepatu, bau badan dan bau mulut juga
harus dijaga. Tujuannya agar penumpang yang dibonceng tidak merasa terganggu.
Dan ada pula syarat yang lain lagi, yakni para rider dilarang menanyakan status pelanggan, termasuk pekerjaannya,
sekalipun sudah langganan. Saat proses rekrutmen, para rider terlebih dahulu menjalani psikotes, tes wawancara, tes riding, safety riding, sampai kebersihan. Yoseph bercerita, ketika pertama
kali berdiri, ia dan istrinya pun juga sempat menjadi rider. Tujuannya tidak sekedar mengantar penumpang, tetapi
sekaligus menggali apa saja yang menjadi keinginan pelanggan. Bila sampai
terjadi kecelakaan, baik pengendara maupun pengguna jasa Cak Transport akan
mendapat fasilitas dobel asuransi, masing-masing asuransi kecelakan dan Jasa
Raharja.
Yoseph, yang
belajar tentang IT saat kuliah di UGM serta ekonomi dari salah satu PTS di
Yogyakarta ini, mengaku sama sekali tidak cemas dengan banyaknya penolakan dari
para pengojek umum. Sebab, sejak awal dirinya tidak mem-branding Cak Transport sebagai ojek. Sebutannya tetap taksi roda
dua sehingga para pengojek reguler tidak antipasti dengan keberadaan Cak
Transport. Saat ini Yosep memiliki 25 unit armada motor. Modal yang ia
gelontorkan saat membangun Cak Transport berasal dari tabungan pribadi selama
bekerja sebagai profesional, ditambah hasil menjual rumah dan mobil.
Saat ini
perkembangan usaha Cak Transport luar biasa pesat. Dalam sebulan masing-masing
rider melayani sekitar 230 penumpang, dengan tarif per kilometer Rp 2.800.
Karena perkembangan yang menggembirakan itulah, mulai akhir tahun 2015, Yoseph
mulai mengembangkan usahanya lebih besar lagi. Selain pindah ke lokasi yang
lebih strategis sebagai poll-nya, Cak
Transport juga menambah jumlah amada, meluncurkan aplikasi di sistem Android
yang bisa diunduh masyarakat luas untuk memudahkan pemesanan, sampai mengeluarkan
Cak Transport premium dengan menggunakan motor matic, tentu dengan tarif per kilometer yang lebih tinggi dengan
yang reguler. Yang unik lagi, jika pengguna tidak punya uang tunai, penumpang
bisa membayar dengan kartu debet BCA. Saat ini beberapa rider sudah dibekali dengan alat EDC (Electronic Data Capture).
Soal
penghasilan, gaji para rider Cak Transport diakui relatif lumayan. Manajemen
Cak Transport memiliki tiga sistem penggajian. Pertama sistem komisi yang
memiliki potensi penghasilan antara 60-70 persen dari total pendapatan per
bulan. Penghasilan sebesar itu sudah termasuk fasilitas armada, servis rutin,
pulsa, serta asuransi kecelakaan. Yang kedua sistem setoran, di mana dalam
sehari para rider diwajibkan menyetor
Rp 80.000. Dengan setoran sebesar itu, maka para rider akan mendapatkan uang THR, program kepemilikan kendaraan
setelah berjalan 36 bulan, pulsa, dan servis rutin. Sementara untuk armada
premium, para rider akan mendapat
gaji bulanan tetap, berbagai asuransi, serta pulsa dari perusahaan. Nah, bagi
anda yang butuh jasa Cak Transport bisa menghubungi call center di 085104000071.
Kok ga pernah kelihatan dijalan. Kayakx bangkrut nih perusahaan
BalasHapuspak wawan(owner) kemana yaa
BalasHapus:)
BalasHapus