Minggu, 13 Maret 2016



Kaum perempuan di Surabaya, khususnya yang hobi bepergian, kini boleh lega. Mereka bisa bepergian lebih nyaman dengan memakai jasa Ojek Syar’i (Ojesy). Tak sekedar jasa ojek, Ojesy menawarkan ojek yang seluruh pengemudinya perempuan. Dengan ojek yang syar’i maka bisa dipastikan tidak akan ada pelecehan seksual karena pengemudi dan penumpangnya sama-sama wanita. Menurut Evilita Adriani, salah seorang pendiri Ojesy, usahanya ini dimulai sekitar bulan Februari 2015 lalu. Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional sebuah PTS di Surabaya ini berkisah, semuanya berawal tatkala di sela-sela waktu kuliahnya, ia bekerja sebagai petugas kurir barang dan orang pada sebuah perusahaan. Di saat mengantar penumpang itulah, ia sering mendapat masukan dari para penumpang perempuan yang mengaku lebih nyaman diantar sesama perempuan.

Dari sanalah, Evilita berpikir pasti masih banyak perempuan lain yang memiliki pemikiran serupa. Hal tersebut lalu ia sampaikan kepada Reza Remir, teman kuliah yang kebetulan sama-sama bekerja sebagai kurir di bidang pengiriman makanan. Kemudian, mereka sepakat mendirikan Ojesy. Brosur pun dibuat dan disebar saat ada event-event Islami serta melalui media sosial. Ternyata, respons dari masyarakat cukup bagus. Dalam operasinya, para pengemudi Ojesy menggunakan kendaraan roda dua milik pribadi. Manajemen Ojesy hanya memberikan seragam berupa jaket serta helm berlabel Ojesy. Dari respons yang masuk, para muslimah di Surabaya merasa sangat terbantu sebab bisa leluasa bepergian diantar sesama perempuan.


Jumlah pengemudi atau rider Ojesy saat ini sekitar 20 orang, tersebar di Surabaya. Mereka akan bekerja sesuai order yang masuk di Call Center 0857 4946 2442. Saat ini, masih Evilita sendiri yang menjaga call center di rumahnya, yang ada di Jalan Sawahan Baru, Surabaya. Menurut Evilita, pada dasarnya usaha yang ia dirikan bersama Reza itu merupakan sebuah pekerjaan berbasis sosial dakwah. Penghasilan para rider saat mendapat sewa penumpang adalah 70 persen, sedangkan 30 persennya masuk ke manajemen. Tetapi, Evilita menjelaskan, 30 persen yang masuk ke manajemen itu pun sebenarnya bukan untuk dipakainya sendiri, tetapi akan dikembalikan kepada pengojek dalam bentuk lain, misalnya pelatihan manajemen dan lain-lain yang diadakan secara berkala.

Tarif Ojesy dipatok Rp 3000 per kilometer. Untuk menentukan jarak dihitung secara manual yakni dilihat dari kilometer spedometer sepeda motor yang digunakan. Jadi, caranya memang mudah, sebelum penumpang naik, rider akan menunjukkan angka kilometer di spedometer, lalu ketika turun akan dilihat berapa kilometer perjalanan yang sudah ditempuh, dan dikalikan Rp 3.000. Kini beberapa daerah telah berminat untuk membuka cabang Ojesy, di antaranya Gresik, Sidoarjo, Jakarta, Bekasi, Bandung, dan daerah lainnya.


0 komentar:

Posting Komentar