RITTAR RAJAGUKGUK : Perkenalkan Fotografi Newborn Melalui Smallbites.

Foto putri pasangan Gading Marten dan Gisell, Gempita Nora Marten yang duduk berdampingan dengan Jiro, anjing peliharaannya berjenis Siberian Husky, berhasil meraih penghargaan foto dari National Association of Professional Child Photographers (NAPCP). Adalah sang fotografer, Rittar Rajagukguk yang menghasilkan karya indah tersebut. Bagi Rittar, bekerja sama dengan Gempita kala itu bukan hal yang sulit. Bahkan menurutnya, sesi foto Gempita dengan anjingnya sangat mudah dilakukan, karena hari-hari Gempita sudah dilalui bersama peliharaannya tersebut, termasuk suka mengajak jalan-jalan. Selain itu, Rittar juga bekerja sama dengan Gisel agar lebih mudah menciptakan mood Gempita.

Sudah sejak lama Rittar kepincut dengan foto-foto bayi dari fotografer Amerika, yang diberi nama Baby as Art. Bagi Ritar, foto-foto yang ada di Baby as Art sangat menakjubkan, karena sang fotografer benar-benar menerapkan posing baby, atau bayi yang dibuat berpose. Melihat foto-foto yang sangat keren tersebut, Rittar pun bertekad harus bisa menjadi fotografer newborn Indonesia, meski ia tahu itu sangat susah. Sejak itu, Rittar belajar fotografi newborn secara online dari fotografer Amerika. Ini agar ia tidak buta sama sekali mengenai fotografi newborn dan asal-asalan mencoba. Ia jadi tahu harus mempersiapkan apa saja dan menentukan pose bayinya seperti apa.

Rittar sendiri baru mendalami dunia fotografi sejak menikah, meskipun saat kuliah ia sempat mendapat mata kuliah dasar-dasar fotografi. Namun saat itu, Rittar memang belum tertarik menjadi fotografer, karena masih ingin mengejar cita-citanya menjadi public relation. Rittar baru belajar mengambil foto yang baik, saat ingin memotret anaknya sendiri sejak baru lahir. Tak lama setelah itu, Ritta juga diminta sahabatnya yang baru melahirkan untuk memotret bayinya. Ia mendapat izin untuk foto dengan konsep newborn. Sejak itulah, sekitar tahun 2010, Rittar mulai kecemplung di dunia foto newborn. Dan akhirnya mulai tersiar dari teman ke teman, sampai akhirnya bisa seperti sekarang.

Rittar kini sudah memiliki banyak klien, termasuk salah satunya pasangan selebritis. Klien selebritis pertamanya adalah pasangan Samuel Rizal dan istri. Setelah itu, Rizky Hanggono untuk family pictures. Dan nama Rittar semakin terkenal sejak ia memotret Gempita, anak Gading Marten dan Gisel, lalu anak Ruben Onsu, anak Cathy Sharon, dan masih banyak lagi. Namun Rittar mengaku, ia tidak pernah ada treatment khusus untuk para kliennya dari kalangan selebritis. Menurutnya, semua klien yang datang kepadanya sudah mengetahui gayanya dalam membidik pose-pose bayi dari balik kamera seperti apa. Semuanya dianggap Rittar seperti klien biasa, tidak ada yang berbeda. Bahkan untuk fee pun juga tidak berbeda, Karena setiap klien yang menghubunginya, mereka sudah tahu apa yang mereka inginkan dan sudah disesuaikan dengan gaya Rittar. Setelah itu, Rittar dan kliennya biasanya diskusi terlebih dulu, apakah ada special request atau tidak.

Rittar pun kini bisa menikmati hobi yang bisa mendatangkan uang. Ia sukses membuat usaha khusus untuk foto newborn, yang diberi nama Smallbites. Padahal, jika diingat-ingat bagaimana profesi yang dulu masih terasa asing bagi masyarakat Indonesia, sempat membuatnya ingin menangis. Karena banyak yang belum suka dengan konsep foto seperti itu. Banyak yang berpikir, bayi yang belum umur sebulan tidak harus dibuat bergaya macam-macam untuk difoto. Namun dalam perjalanannya Rittar bersyukur karena akhirnya sekarang banyak yang semakin menghargai sebuah seni di fotografi newborn ini.

Selain itu, banyaknya pengalaman berharga yang didapat Rittar sejak menekuni bidang fotografi ini pun membuatnya semangat dalam merintins Smallbites. Segala macam kerikil yang menghadang mampu ia lewati. Karena sebenarnya, memang tidak ada yang membuatnya sampai harus down sekali. Karena saat bekerja, Rittar bisa bertemu dengan pasangan yang tengah berbahagia sebagai orangtua, jadi situasi yang terbangun pun menyenangkan. Yang lebih khawatir, menurut Rittar, paling hanya si nenek dari bayi, karena rasa sayangnya yang berlebih pada cucu, daripada anaknya sendiri.

Untuk ide pose si bayi, biasanya Rittar berkolaborasi dengan kesukaan kliennya. Misalnya, tentang hobi orangtua atau memori khusus yang berhubungan dengan pasangan tersebut. Impian berikutnya yang ingin diwujudkan Rittar adalah, bisa membuat workshop untuk para ibu yang ingin menjadi newborn fotografer, karena ia tahu sangat mahal kalau harus belajar langsung dengan fotografer Amerika.