ATOM KOCIR : Cemilan Ala Bakpia Khas Kota Cirebon Dengan Beragam Isi Rasa.

Bentuknya bulat dengan isi yang beragam, seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan sebagainya. Jika daerah lain menyebutnya bakpia, masyarakat Cirebon biasa menyebutnya atom. Camilan ini sebenarnya lekat dengan lidah masyarakat. Salah satu camilan atom yang menyita perhatian adalah Tomcir atau biasa disebut Atom Kocir. Tomcir merupakan singkatan dari Atom Kota Cirebon. Nama yang terdengar unik ini memang menjadi daya pikat. Namun, tentu bukan cuma soal nama. Yang tak kalah menyita perhatian dan berbeda adalah isian atomnya. Rasanya seperti ada yang pecah di mulut saat menggigit atom ini. Ada sensasi meleleh yang terasa nikmat. Bagian luar dan isian tomcir yang menyatu menghasilkan citarasa berkelas yang tidak ditemukan di tempat lain.

Ini pula yang membuat Fauzi dan Ayu berani membuat slogan Atom Kocir Bakpia'e Wong Cerbon Mbledug Rase. Di tangan pasangan suami istri ini, camilan tradisional atom diubah menjadi yang lebih modern. Mulai dari varian rasa, kemasan, hingga konsep pemasarannya. Berbekal kesenangan membuat kue, Ayu mencoba membuat atom. Ia dan suami sepakat tidak membuat atom dengan bentuk dan rasa yang umum. Mereka pun melakukan uji coba sampai kemudian hadir atom beragam rasa, dari original (kacang hijau), cokelat, keju, stroberi, durian, cappuccino, vanilla, dan orco yang keseluruhannya lumer saat digigit.

Fauzi mengatakan, andalannya adalah rasa durian, cokelat, dan keju. Dijual dengan kisaran harga Rp 17.000 - Rp 19.000, tergantung rasa. Tomcir kini mulai menjadi incaran pelancong yang berkunjung ke Cirebon. Selain itu, kekhasan tomcir lain terletak pada kemasannya. Tak seperti bakpia kebanyakan yang menggunakan kotak, lima buah tomcir dibungkus plastik lalu bagian luarnya ditutup kertas berwarna cokelat dan diberi lem perekat. Pada bagian luar pembungkus berisikan tulisan mengenai sejarah atom di kota Cirebon. Selain alasannya lebih praktis, pembeli pun bisa memperoleh informasi tentang asal atom di Cirebon.

Soal pemasaran, Fauzi memanfaatkan media sosial dan daring. Melalui kalimat persuasif yang kreatif, tomcir makin dikenal masyarakat. Bahkan, tomcir sempat berada di urutan pertama pada sebuah situs penjualan daring. Berlokasi di bilangan Jalan Pemuda, gerai Tomcir kini hampir tak pernah sepi pembeli. Selain mencicipi secara langsung, tak sedikit pula yang menjadikannya sebagai oleh-oleh.