Selasa, 06 April 2021


Sejak pandemi corona, banyak masyarakat yang jadi peduli pada kebersihan diri. Produk-produk yang bisa menunjang kebersihan pun diburu, salah satunya adalah hand sanitizer. Walau tidak seampuh bila mencuci tangan langsung dengan sabun, hand sanitizer setidaknya bisa membantu membersihkan tangan dari virus. Maka tak heran, bila kini hand sabitizer menjadi produk yang diminati oleh masyarakat.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh Elysia untuk berbisnis hand sanitizer produksi sendiri, yang diberi label Tuca. Berbeda dengan produk sejenis lain, Tuca menawarkan hand sanitizer dalam kemasan yang unik dan aroma yang menyegarkan. Kekhasan itulah yang pada akhirnya membuat Tuca cukup disukai, hingga membuat Elysia cukup kewalahan dalam melayani pesanan yang datang.

Elysia bercerita, idenya membangun Tuca berawal dari kesulitan yang dialaminya saat membawa hand sanitizer. Menurutnya, hand sanitizer yang ada sebelumnya, masih cukup 'berat' bila dibawa traveling, dan kurang enak dilihat. Berangkat dari kenyataan itu, di bulan April 2020 lalu, Elysia langsung memutuskan untuk membuat hand sanitizer sendiri yang akan dia jual. Dengan modal Rp 100 juta, selama tiga bulan Elysia melalukan riset dan uji coba produksi. Bahkan, sebelum diluncurkan dia juga sempat menjalani uji laboratorium di Kementerian Kesehatan untuk memastikan produknya ini sudah ampuh membunuh kuman.

Produk Tuca, dia katakan, menggunakan bahan-bahan alami yang lembut saat dipakai di tangan. Mulai pemakaian alkohol sampai aroma, dipilih yang organik. Karena Elysia punya prinsip apa pun yang dia konsumsi semuanya harus vegan friendly atau tidak menyakiti hewan. Setelah semua bahan dan uji laboratium sudah siap, Elysia melakukan riset lagi untuk pengemasan yang sesuai. Dan hasilnya, dia menghadirkan produk hand sanitizer yang cukup ringan dibawa dengan desain kotak dan transparan.

Setiap aroma pada hand sanitizer Tuca memang punya ciri tersendiri. Di antaranya pink, ungu, putih, biru, dan hijau. Tidak hanya itu saja, pembeli juga bisa mengukir namanya pada kemasan Tuca. Inspirasi ini menurut Elysia datang dari produk hand sanitizer yang dijual di Amerika Serikat yang memang sangat lucu sekali. Tidak hanya diukir nama saja, ingin diberi gambar sesuai keinginan kita juga bisa.

Tuca dijual dengan harga Rp 24.000 per botol, tapi bila kita memesan sampai lima buah, bisa mendapat harga grosir Rp 20.000 per buahnya. Selain itu, Tuca juga menawarkan jasa isi ulang hand sanitizer dengan harga Rp 109.000 untuk tiga kali pengisian per botol. Untuk ongkos kirim, ditanggung pelanggan. Dari bisnis yang dipasarkan melalui media sosial instagram @tuca.officialstore ini, Elysia sudah berhasil meraup omzet di atas Rp 100 juta, sejak awal memulainya di Agustus 2020.






1 komentar: