Saat menyusui di rumah, Yuli Anita atau yang biasa disapa Ade, sering merasa kerepotan jika hendak berganti baju menyambut tamu yang datang. Ade berharap ada baju menyusui semacam daster tapi dengan desain dan model yang modis. Sebab ia tak memungkiri baju menyusui yang nyaman bisa membantu menaikkan mood ibu agar merasa senang. Karena menyusui itu merupakan sebuah perjuangan, maka kalau si ibu senang karena selama menyusui bisa tetap tampil cantik, hormon oksitosinnya pun akan bekerja maksimal, dan keluarnya ASI jadi lancar.
Melalui Em.En.O, label baju menyusui yang didirikan
sejak November 2011 oleh Ade dan sahabatnya, Nina, memasang tagline happy nursing mama. Dari mulai
bangun tidur, bekerja, menghadiri acara, sampai kemudian tidur kembali,
baju-baju menyusui ini bisa tetap dipakai. Label yang merupakan kepanjangan
dari nama putri kecil Ade dan Nina, yaitu Meisya dan Oza ini, tampil konsisten
dengan akses menyusui berupa ritsleting, karena mudah diaplikasikan pada
beragam model pakaian.
Berawal dari mulut ke mulut, Em.En.O lalu hadir
dalam fanpage di Facebook. Responsnya
cukup positif meski setiap koleksi diproduksi terbatas. Tak bermaksud
eksklusif, Ade mengaku koleksi Em.En.O memang dibuat dengan jahitan tangan. Mereka
memang telah mempunyai penjahit sendiri. Dengan begitu, kelebihannya bisa lebih
pas di badan, rapih, detail, dan kualitasnya juga terjaga. Koleksi Em.En.O ini
pun juga telah dilirik pembeli dari Malaysia dan Inggris.
Banyak pelanggan mencari koleksi Em.En.O untuk pergi
bekerja dan pesta. Di antaranya yang kental dengan nuansa etnik, seperti
kombinasi bahan katun dengan kain tenun Jepara atau kain batik Semarang. Ada
juga model kebaya kutu baru untuk menyusui. Idenya datang karena Ade sering
datang ke undangan pernikahan dan butuh baju yang bisa sekaligus untuk menyusui
agar tak repot di acara. Selain itu ada pula bahan kaus untuk nursing tee dan home dress alias daster. Tapi yang paling laku adalah yang ada
motif etniknya. Setiap kali keluar model baru, kurang dari seminggu akan habis.
Ade pun menyamaratakan ukuran all size
untuk tubuh berukuran M dan L.
Ibu satu anak ini mengaku selalu membuat baju menyusui
sesuai trend fashion agar setelah
masa menyusui usai, baju-baju tersebut tetap bisa dipakai. Dengan produksi 400
potong per bulan, koleksi Em.En.O bisa didapat dengan kisaran harga Rp 150.000
hingga Rp 400.000. Bahan yang digunakan adalah katun, sifon, katun rayon, dan
rayon spandex. Sedangkan koleksi
terfavorit pelanggan adalah dress
Kalyana Batik, blus Aira Tenun, kebaya menyusui, dan kaus menyusui.
Para pelangga Em.En.O berasal dari seluruh Indonesia.
Mereka terdiri dari ibu rumah tangga, profesional, juga selebriti. Banyak pula
yang ingin menjadi reseller, tapi
sayangnya belum bisa dipenuhi karena stoknya tidak diproduksi dalam jumlah
banyak. Koleksi Em.En.O juga hadir untuk momen istimewa seperti Hari Raya Idul
Fitri, Natal, Tahun Baru Imlek. Selain itu, tersedia pula voucher gift dan hampers
untuk kado bagi ibu yang baru melahirkan. Ada juga diskon menjelang hari-hari
istimewa seperti ulang tahun Em.En.O, hari Ibu, hari Kartini, atau Pekan
Menyusui Indonesia.
Uniknya, para ibu juga bisa berbagi dengan membeli
produk Em.En.O. Setiap pembelian satu baju sudah menyumbang Rp 5000 untuk
edukasi menyusui di lingkungan yang belum terpapar informasi soal ASI. Begitu pun
bantuan dalam musibah banjir. Em.En.O akan menyumbangkan baju menyusui dan
masakan rumahan yang bisa langsung dimakan balita dan usia anak-anak.
Menghadapi persaingan, Em.En.O yakin tetap bisa tampil dengan ciri khasnya. Ade
bermimpi ingin punya rumah produksi sendiri dan mempunyai gerai khusus baju
menyusui di mal. Yang lebih penting lagi, Em.En.O bisa tetap menjadi sahabat
bagi ibu menyusui.
To order, please text to our
number : 08567971864/BB pin: 26B1FE85
0 komentar:
Posting Komentar