Dimulai tahun 2009, Mirnda Ayuhana Hapsari atau Ayu mulai membuat baju menyusui dengan mengandalkan jasa tukang jahit rekanan ibunya. Kala itu, ia bingung mengisi waktu di rumah karena tak lagi bekerja setelah melahirkan anak pertamanya. Saat itu baju menyusui pun jumlahnya masih sedikit. Ayu lantas berniat membantu sesama ibu agar semakin mudah menyusui sambil tetap menutup aurat dengan memakai baju yang nyaman. Pasalnya, bagi yang berhijab ketika menyusui di tempat umum kerap harus menutupi lagi pakaiannya dengan kain. Tentu saja itu sangat merepotkan. Oleh karena itulah, Ayu sengaja memakai moto ‘Menyusui itu mudah’ untuk Bajoe Nyoesoe.
Bermula di acara bazar dan
seminar edukasi parenting, tak
disangka banyak pelanggan yang ingin membeli langsung ke workshop Ayu di rumah. Bila ada pelanggan yang ingin dijahitkan
baju, biasanya harus terlebih dahulu mengirim SMS untuk janjian dan datang di
akhir pekan. Sebelumnya, badan mereka akan diukur, kemudian dibuatkan desain,
lalu menyerahkan bahannya ke Ayu. Maksimal dalam waktu tiga minggu baju sudah
bisa diambil atau dikirim ke mereka. Ayu pun juga memberikan garansi jika
ukuran baju perlu diperbaiki setelah jadi. Jika jarak rumahnya dekat, Ayu juga
bisa mendatangi pelanggan langsung ke rumah. Tapi, kebanyakan pelanggannya,
terutama yang dari luar kota langsung mengirimkan kain, ukuran badan, dan
contoh model baju yang diinginkan. Sementara konsultasi bisa lewat BBM atau
telepon.
Bajoe Nyoesoe memang bisa
digunakan untuk beragam kebutuhan. Ada yang bergaya kasual untuk sehari-hari,
ke kantor, gamis untuk lebaran hingga gaun pesta untuk ibu menyusui. Banyak
pula pelanggan yang mengirim bahan untuk dibuatkan seragam pernikahan yang
tetap bisa untuk menyusui. Bahkan ada
yang minta dibuatkan baju kembaran dengan anaknya. Tentu dengan tetap
memperhatikan kenyamanan si anak.
Ayu menjadikan bukaan samping
tanpa ritsleting sebagai andalan untuk akses menyusui pada Bajoe Nyoesoe. Sebagai
pilihan, tersedia pula nursing apron in
cardigan, yang bisa dipakai sebagai penutup saat menyusui sekaligus
kardigan. Ayu berani menyediakan baju menyusui berdasarkan keinginan pelanggan
(customized) karena banyaknya
permintaan. Ada pelanggan yang butuh baju berukuran besar atau menyesuaikan
dengan badan ibu pasca melahirkan. Ada pula yang mau model tertentu untuk baju
kerja atau pesta. Tantangannya adalah, tidak mudah mencari penjahit baju
menyusui yang pas.
Metode word of mouth pun jadi senjata ampuh untuk mempromosikan koleksi
Bajoe Nyoesoe yang harganya mulai dari Rp 150.000 ini. Bajoe Nyosoe bukanlah
produk konveksi, jadi setiap jahitan harus dicek satu per atu. Setiap produksi
hanya dibuat maksimal sepuluh buah agar tidak pasaran. Sedangkan untuk baju
yang customized, harganya berkisar
dari Rp 275-450 ribu tergantung tingkat kesulitan model yang diinginkan. Bahan
impor yang digunakan antara lain kaus katun, jersey, twitscone,
kombinasi bahan tule dan brokat.
Dalam sebulan, sekitar 50
pesanan dapat dipenuhi Ayu. Ia konsisten dengan kualitas agar bisa menyediakan
baju menyusui yang terbaik bagi pelanggan. Ayu akan merasa senang bila bisa
bertemu dengan pelanggan yang berterima kasih dan masih memakai baju yang sama di
masa menyusui yang kedua kalinya. Dan yang terpenting baginya adalah, bisnis
ini bisa bermanfaat bagi orang banyak.
0 komentar:
Posting Komentar