Senin, 16 Juni 2014




Awaliyah berkisah, di masa menyusui ia kesulitan menemukan baju yang nyaman. Seringkali baju yang ia dapat harganya cukup mahal atau model dan kualitas bahannya kurang pas di badan. Berawal dari pengalaman pribadi itulah, di tahun 2013 Faridah mencoba menggeluti bisnis baju untuk ibu hamil dan menyusui yang berlabel Mamigaya. Sesederhana namanya, Mamigaya hadir dengan konsep baju menyusui yang simpel namun tetap gaya. Dengan bukaan samping tanpa kancing dan ritsleting, para ibu tak akan kesulitan untuk menyusui buah hatinya baik di rumah maupun dalam pergaulan.

Faridah ingin para ibu tetap lancar memberikan ASI. Ia berusaha meyakinkan konsumennya bahwa menyusui bukanlah sesuatu yang ribet, tapi juga bisa tampil sopan dan modis tanpa harus keluar uang banyak. Lebih jauh lagi, Faridah juga ingin menjadi bagian dari support system kampanye ASI. Memenuhi kebutuhan para ibu yang berjuang memberikan ASI secara eksklusif untuk bayinya, Mamigaya pun mulai dipasarkan pada Juni 2013. Mulanya hanya untuk keluarga dekat dan teman-teman. Melihat sambutan yang baik, Faridah pun merambah media sosial. Banyak yang mengatakan, baju yang dibuatnya lebih bagus daripada yang terlihat di foto. Memakai baju ini saat menyusui pun tidak membuat payudara terintip, dan yang terpenting si kecil juga merasa nyaman.
 




Selanjutnya tak sedikit yang memesan ulang dan ingin menjadi reseller. Terlebih ketika memasuki bulan Ramadhan dan jelang akhir tahun. Berawal hanya dengan lima model baju menyusui beraneka warna, kini sekitar 1000 baju Mamigaya laris terjual dalam sebulan. Menurut Faridah, saat ini memang banyak kompetitor serupa yang memproduksi baju khusus ibu menyusui. Tapi baju menyusui yang nyaman dengan harga terjangkau itu masih susah dicari, tak sebanyak kita menemukan toko perlengkapan bayi. Jadi, tidak ada salahnya juga bila sekali-kali kita memberikan kado untuk ibu si bayi yang masih menyusui.
 




Target konsumen Mamigaya diperuntukkan bagi para bunda yang sedang hamil atau menyusui. Tapi yang menarik ada juga para oma yang mengoleksi baju dari Mamigaya. Para konsumen tersebut berasal dari wilayah se-Jabodetabek hingga luar Pulau Jawa. Kelebihan yang dimiliki Mamigaya terletak pada modelnya yang simpel, motifnya yang cantik, jahitan yang rapi, serta nyaman dipakai. Faridah menyasar seluruh segmen. Walau harganya termasuk murah tapi berkualitas. Ini karena sejak awal seluruh proses produksi sampai penjualan ia lakukan sendiri. Di sisi lain Mamigaya juga bangga bisa memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang membantu usaha ini, dan sekaligus bisa berkampanye manfaat ASI.
 




Namun yang membuat Faridah lebih bahagia adalah banyak pembeli mengungkapkan perasaan senang dan puas setelah memakai baju Mamigaya. Faridah pun jadi makin termotivasi mengembangkan usahanya. Kerap pula ada pelanggannya yang curhat soal laktasi dengannya. Dan dengan senang hati Faridah pun bersedia berbagi pengalaman. Faridah juga mendapat dukungan penuh dari suaminya, Sony Permana dalam menjalani bisnis ini. Pasangan ini pun berbagi tugas dalam mengelola bisnis. Faridah di bagian marketing dan desain, sedangkan Sony mengurusi manajemen produksi dan keuangan.
 




Dengan kisaran harga Rp 50.000 hingga Rp 200.000, Mamigaya memiliki lebih dari 40 model baju menyusui dengan beragam warna dan motif. Bahannya terdiri dari jersey, rayon spandex, katun, dan cashmere. Koleksinya dimulai dari tank top, kaus, manset, dress, gamis. Dan sebagai pemanis ada rompi dan kardigan yang akan membuat ibu menyusui tampil semakin gaya.






0 komentar:

Posting Komentar