Lewat boneka wisuda, ibu muda ini sukses berbisnis. Usahanya yang dirintis sejak 2010 ini sudah berbuah manis. Banyak pesanan dari berbagai kampus di dalam dan luar negeri. Dari Purwokerto, boneka wisudanya sudah terbang ke Malaysia, Singapura, hingga Hongkong.
Ide bisnis membuat boneka wisuda memang datang pada
tahun 2010. Saat itu, sang kekasih yang saat ini sudah menjadi suaminya, Dito
Anjar Istono, mau wisuda. Rully berpikir kalau ia memberikan hadiah buket
bunga, rasanya kurang pas untuk seorang lelaki. Ia pun berniat untuk membuat
hadiah yang spesial. Setelah melakukan browsing,
akhirnya ia pun tertarik ketika membuka tutorial kerajinan dari flanel. Dari
situ timbul inspirasi untuk membuat boneka wisuda yang mirip kekasihnya. Jadi, seolah-olah ia
seperti membuat miniatur dari bahan flanel. Dengan keinginan memberikan yang
terbaik, Rully pun membuatnya dengan sepenuh hati.
Karena baru pertama kali membuat kerajinan semacam
itu, saat itu ia membutuhkan waktu sampai dua hari hingga hasilnya sempurna.
Sedangkan saat ini ia sudah bisa membuatnya dalam waktu lima menit saja. Ketika
boneka wisuda itu ia berikan pada kekasihnya, responsnya sangat senang. Bahkan
banyak teman-teman suaminya yang melihat boneka wisuda itu. Sejak itulah, sudah
mulai terpikir di benaknya untuk menjadikannya sebagai peluang bisnis.
Iseng-iseng, foto boneka wisuda buatannya itu ia upload di blog dan ia pamerkan juga ke komunitas yang banyak
diikutinya. Ternyata banyak juga yang merespons. Mulai dari yang sekedar bilang
suka, bertanya, dan bahkan ada yang minta dibuatkan. Dan pada akhirnya, sejak
tahun 2010 itulah ia mulai aktif membuat boneka.
Saat itu, Rully masih kuliah di Universitas Sebelas
Maret Solo (UNS). Jadi, semangat bisnisnya masih sebatas untuk menambah uang
saku. Walaupun begitu, ia mencoba serius, dengan mulai membuat logo dan membawa
merek Bonda, kepanjangan dari boneka wisuda. Dan ternyata, usahanya ini mampu
menjadi bisnis yang sangat menguntungkan dan menghasilkan. Sesuai dengan apa
yang ia bayangkan, ditambah dengan ilmu yang ia miliki mengenai teknik
informatika, ia aplikasikan usahanya ini dengan membuat website dan berjualan online
lewat jejaring media sosial. Dari situ, order pun semakin bertambah. Produk
Bonda banyak dipesan di setiap agenda wisuda universitas-universitas yang ada
di Indonesia.
Cara pemesanan Bonda memang sangat mudah. Tinggal akses ke website www.bonekawisuda.com, kemudian mengisi formulir pesanan yang sudah disediakan. Berbagai foto koleksi Bonda bisa langsung dipesan sesuai keinginan. Rully bahkan sudah membuat format pesanan yang berisi mulai dari nama pemesan, alamat, nomor yang bisa dihubungi, sampai detail pesanan boneka wisuda yang diinginkan. Misalnya, berkacamata, berponi, dan lain-lain. Biasanya waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan paling lama satu minggu setelah order.
Mungkin sebelumnya memang sudah ada usaha sejenis
boneka wisuda, tapi Bonda produksi Rully memang dibuat custom. Jadi, bisa dipesan sesuai keinginan. Selain itu, harganya
juga terhitung murah. Karena Rully memulai usaha ini di kota Solo yang terkenal
akan harga apa pun yang murah, maka ia memang harus menyesuaikan dengan customer yang ada di kota Solo. Namun
akan lain lagi kalau membelinya secara online, harganya bisa 2-3 kali. Namun
sekarang ini harga Bonda juga sudah bervariasi tergantung bahan dan ukurannya.
Untuk ukuran 20x20 sampai setengah meter, harganya mulai dari Rp 50.000 sampai
Rp 500.000.
Untuk menunjang usahanya, Rully juga memiliki sistem database almamater semua universitas yang ada di Pulau Jawa. Ia memiliki sejumlah data dan jadwal agenda wisuda universitas-universitas itu. Ia sengaja meng-download jadwal wisuda yang infonya ia ambil dari website tiap-tiap kampus. Selain itu, ia juga harus mendata warna almamater yang menunjukkan identitasnya. Karena saat ini, jangankan tiap universitas, masih di satu universitas saja pun, tiap fakultas memiliki warna yang berbeda. Selain itu, Rully juga selalu melihat jumlah wisudawan, lengkap dengan jumlah wisudawan pada wisuda susulan di bulan berikutnya. Setelah itu ia langsung jadwalkan pembuatan dan menargetkan jumlah bonekanya. Biasanya, Rully hanya membuat setengah dari jumlah wisuda yang telah ia data. Jadi, sebetulnya ia tidak terlalu ngoyo membuat boneka Bonda, karena memang tidak semua orang tahu ada produk Bonda. Meskipun begitu, biasanya jumlah boneka wisuda buatannya selalu ludes terjual.
Menurut Rully, enaknya berbisnis boneka wisuda ini
adalah modalnya tidak terlalu besar. Untuk satu ukuran boneka wisuda 20x20
paling hanya menghabiskan flanel seharga 16 ribu hingga 18 ribu saja. Sedangkan
keuntungan yang bisa didapat dalam setiap agenda wisuda bisa jutaan rupiah.
Akan tetapi yang juga dibutuhkan untuk membuat boneka wisuda yang bagus dan
berkualitas, tentu saja harus memiliki keterampilan menjahit.
Lewat usahanya ini, Rully juga turut memberdayakan
kaum perempuan. Awalnya, ia sempat diundang oleh beberapa lembaga nirlaba yang
mengajaknya untuk berkegiatan sosial. Ia berpikir, karena dirinya punya
keahlian membuat boneka wisuda, lalu kenapa tidak kalau berbagi ilmu soal itu.
Dan lama-kelamaan, ia banyak juga diminta untuk mengajar di beberapa daerah.
Tidak hanya di Solo saja, tapi juga di Semarang, Cilacap, Purbalingga,
Purwokerto, sampai Kediri. Selain itu Rully juga sempat bekerja sama dengan
ibu-ibu dari Rumah Zakat. Biasanya, ibu-ibu yang sudah ia berikan workshop pun akhirnya juga bisa menerima
order dan bisa berbagi keuntungan bersama. Keberadaan mereka juga membuat
distribusi semakin mudah. Misalnya, jadwal agenda wisuda untuk universitas di
seluruh Semarang, maka dikerjakan oleh ibu-ibu yang ada di sana. Jadi tidak
perlu ongkos kirim. Begitu pula di kota-kota lainnya. Meski masih kontinyu
untuk pasar di Pulau Jawa, Rully pun juga kerap mendapat pesanan dari luar pulau.
Misalnya, ia pernah mendapatkan pesanan dari salah satu universitas di Sumatera
Utara yang memesan dalam jumlah besar. Menurut pihak kampus tersebut, produk
Bonda itu akan dijual lagi lewat koperasi kampus.
Saat ini produk Bonda memang sudah dipesan untuk
seluruh universitas yang ada di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan. Ada juga pesanan yang datang dari negeri tetangga. Malaysia dan
Singapura adalah dua negara yang kerap memesan dan semakin lama ordernya terus
bertambah. Sementara di Hongkong, sempat ada permintaan khusus yang meminta
boneka dengan pakaian chinnese. Bagi
Rully, hal seperti itu sangat seru. Selain membuat detail yang berbeda itu
menjadi tantangan, juga mengasah dirinya untuk terus kreatif dengan hasil yang baik.
Sejak menikah bulan Januari 2014, lalu kemudian hamil, Rully memang sudah tidak aktif untuk memberikan workshop seperti dulu. Tapi pintu rumahnya masih selalu terbuka untuk mengajarkan ibu-ibu yang berminat ingin belajar membuat boneka wisuda. Saat ini, Rully tinggal di Purwokerto. Dan baru seminggu saja tinggal di kota ini, ibu-ibu di sekeliling rumahnya sudah banyak yang datang untuk belajar. Kalau sudah begitu, paling ia harus belanja bahan lebih banyak lagi dan komplet. Jadi ketika ada yang datang untuk belajar membuat boneka wisuda, semua bahannya sudah ada dan mereka bisa langsung praktik. Rully bercerita, bahkan dulu saat ia masih kuliah di Solo, ada yang sengaja datang jauh-jauh dari Malaysia, dan mencari penginapan terdekat dengan tempat kost-nya, untuk belajar membuat boneka wisuda. Rully tentu dengan senang hati akan membagikan ilmunya, secara gratis.
Walaupun bisnis ini terlihat biasa saja, namun sama
seperti bisnis lainnya tentu memiliki kendala dan tantangan juga. Apalagi
bisnisnya ini berhubungan langsung dengan jasa. Banyak permintaan custom yang kadang penuh dengan detail.
Contohnya, ia pernah membuat boneka pengantin Jawa yang memakai basahan. Tentu
detailnya sangat ribet sekali, dari mulai bunga dan segala macamnya. Tapi dari
sinilah, Rully jadi semakin bersemangat untuk membuktikan kreativitasnya. Rully
pun juga selalu berusaha berkoordinasi dengan baik terhadap semua ibu-ibu
pengrajin boneka wisuda yang tersebar. Selain itu ia juga berusaha agar
customernya puas dengan pesanannya. Di sini ia benar-benar menjaga kualitas
karena produknya merupakan handmade.
Rulli pun selalu memberikan semangat kepada ibu-ibu pengrajin agar mereka
mengerjakannya dengan sentuhan hati yang bahagia.
Selama menjalani bisnis ini, ada juga pengalaman yang
tak terlupakan yang dialami Rully. Saat pertama kali ia membuka stand di kampus
dan menjualnya sendirian, ia harus datang lebih pagi untuk mapping area. Ternyata berjualan di lapak tersebut kebanyakan
pembelinya adalah orangtua murid. Jadi banyak terjadi tawar menawar. Hasilnya,
harga pun menjadi lebih murah. Tapi beruntungnya karena tidak ada saingan,
semua produknya laku.
Rully juga bersyukur suaminya sangat mendukungnya
bekerja dari rumah. Bahkan sang suami
juga membantunya untuk membuat boks yang lucu untuk Bonda. Sementara dari
orangtuanya, ayahnya Suprapto dan ibunya Marheni sejak awal memang sudah mendukung
karena sudah mengetahui dirinya mulai berbisnis sejak kuliah. Bahkan kedua
orangtuanya bangga ketika tahu ia sudah bisa mencari uang sendiri sejak muda.
Memang, setelah ia lulus, seperti umumnya orangtua, sebetulnya mereka juga
ingin Rully bekerja kantoran. Untungnya, kedua orangtuanya sangat demokratis.
Setelah melihat hasil yang sudah ia berikan, mereka pun men-support pilihan
Rully untuk berbisnis. Bahkan orangtuanya yang tinggal di Bekasi, turut
mengumpulkan ibu-ibu di sekitar rumah untuk diajari Rully cara membuat boneka
wisuda. Dan sekarang, ibu-ibu di sana sudah mahir membuatnya. Jika ada pesanan
dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, merekalah yang mengerjakan.
Rencana lain yang ingin diwujudkan Rully adalah, ingin
memiliki galeri yang bisa memajang seluruh kreativitas Bonda. Tapi, untuk
sementara waktu tampaknya belum bisa terwujud. Ia sudah mencari tempat di
Semarang, tapi belum ada yang cocok. Dan sampai sekarang Rully masih terus
mencari, karena hal tersebut sudah masuk dalam rencananya. Selain itu ia juga
nantinya mau membuat workshop lagi ke
beberapa daerah, untuk bertemu dengan kaum ibu dan berbagi ilmu. Rully berharap
semoga bisnisnya ini akan terus maju dan berkembang. Tak hanya bisa
membahagiakan keluarga, tapi juga bisa memberi kebahagiaan kepada ibu-ibu
pengrajinnya.
FOR MORE INFO :
HP: 0812-9670-4671/0857-1030-1403 (ulie)
WEB : http://bonekawisuda.com/
EMAIL : bonekawisuda@yahoo.com | graduationdoll@gmail.com
TWITTER :@bonekawisuda
FB : http://www.facebook.com/bonekawisuda
PIN :757C8F52
FOR MORE INFO :
HP: 0812-9670-4671/0857-1030-1403 (ulie)
WEB : http://bonekawisuda.com/
EMAIL : bonekawisuda@yahoo.com | graduationdoll@gmail.com
TWITTER :@bonekawisuda
FB : http://www.facebook.com/bonekawisuda
PIN :757C8F52
monggo mampir gan CINCIN KAWIN EMAS PUTIH
BalasHapus