Selasa, 30 September 2014




Punya kemampuan membuat tas eksklusif berkelas butik tak membuat Epie Santoso menyimpannya untuk diri sendiri. Itu sebabnya, selain menerima pesanan untuk keperluan pribadi seperti pesta dan pengantin, dengan senang hati ia juga menerima pesanan dari orang-orang yang ingin berbisnis tas. Epie memulai usaha ini tak lama setelah perusahaan tempatnya bekerja terkena imbas krisis moneter tahun 1998. Tak mau terpuruk, Epie segera memutar otak supaya tetap berpenghasilan. Ia menyadari, talentanya terletak pada tas dan selop. Menurutnya, ia sangat senang melihat perempuan mengenakan tas dan sepatu dari bahan yang sama, yang sering dilihatnya di majalah bekas dari luar negeri. Lantas ia pun memutuskan untuk masuk ke bisnis dunia fashion dengan menghadirkan produk pelengkap busana tersebut.



Awalnya ia membuat dompet. Modal Epie hanya mesin jahit dan bahan kain sisa dari penjahit di butik-butik baju pesta dan kebaya pengantin di Bintaro, Tangerang, daerah tempat tinggalnya.  Bila ada sisa kain, mereka akan menawari kliennya untuk membuat tas dan selopnya sekaligus. Kalau klien setuju, pembuatannya langsung diserahkan kepada Epie, lalu ia berbagi keuntungan dengan butik. Setelah mendapat pegawai, ia menjual produknya di pasar pagi Bintaro tiap hari Minggu. Epie lalu mulai memproduksi tas besar. Ia mencari tukang pembuat tas yang sudah profesional, lalu ia amati proses produksinya. Akhirnya, ia pun bisa membuatnya sendiri bahkan jadi lebih pintar dari tukangnya. Epie memang mengkhususkan diri pada produk berbahan tekstil. Selain itu ia juga memberikan sentuhan akhir (finishing) yang berbeda dengan menggunakan payet dan aksesori lainnya.




Setelah dua tahun, ia juga membuat selop atas permintaan pelanggan. Produk buatan Epie pun menjadi eksklusif karena tak ada yang menyamai. Tak hanya itu, Epie juga memasang iklan di majalah kompleksnya. Dari situlah, satu persatu pelanggan Epie datang ke rumahnya untuk memesan langsung. Usahanya pun makin berkembang. Lantaran Epie juga menjual jasa bagi para pemilik toko sepatu, ia tak bisa memiliki brand khusus. Namun, baginya ia tak mempermasalahkan hal itu, karena menomor duakan merek. Yang penting baginya adalah perputaran usaha yang sudah dijalani sejak 2001 ini tetap lancar. Menurutnya, bisnis di bidang ini cukup menjanjikan, karena buatan tangan, jadi tak semua orang bisa membuatnya.

Dikatakan Epie, usahanya ini mengandung nilai seni tinggi. Itu sebabnya, ia mewajibkan setiap pegawainya memiliki rasa cinta pada seni. Motto usahanya ini adalah seni yang muncul dari dalam hati. Karena kalau mengerjakannya seenaknya, hasilnya tidak akan bagus. Kini, bahan yang digunakannya antara lain tenun, batik, brokat, sutera, katun, jok kursi, bahkan tikar. Aksesori pelengkapnya antara lain kulit sapi, kulit ular, dan kulit kambing. Selain batik, kain tradisional yang juga banyak dibawa pelanggannya belakangan ini adalah kain dari berbagai daerah. Antara lain batik Bali, tenun Sintang, dan tenun Toraja. Produksinya kini memang makin laris. Peserta lomba desain busana sering memesan selop Epie. Tak sedikit pula pasangan calon pengantin yang datang ke rumahnya. Kalau sudah masuk musim pengantin, ia bisa mendapat pesanan beberapa pasang sekaligus.



Pernah pula ada seorang ibu empat anak yang memesan selop setiap kali menikahkan anaknya. Bahkan kalau pelanggannya itu sudah kenal dekat, mereka juga suka mengundang Epie datang ke pesta yang mereka gelar. Bagi Epie, rasanya senang dan puas sekali kalau melihat mereka berjalan beriringan mengenakan selop buatannya. Pesanan biasanya ramai menjelang Lebaran, Natal, musim pernikahan dan pameran. Untuk sepasang selop dan tas tangan dengan payet penuh, menurut Epie yang juga memasarkan jasanya lewat Facebook dengan akun Elittas Shop, harganya sekitar Rp 1 juta. Harga selop untuk bahan yang dibawa sendiri, dipotong Rp 25 ribu. Untuk dompet dan tas, harganya mulai Rp 150-250 ribu sebelum diberi sentuhan akhir.

Epie yang kini dibantu 12 orang pegawai, juga sudah menulis buku Rahasia Membuat Clutch Bag. Lewat bukunya, perempuan asal Yogyakarta ini ingin berbagi ilmu. Harapan Epie, cara ini akan menumbuhkan banyak pengusaha tas dan selop baru seperti dirinya. Tak takut bersaing, Epie justru menganggap hal itu positif. Ia menganggapnya sebagai mitra kerja, karena dengan mereka nantinya ia bisa berbagi order.

Hubungi kami di  :

Toko Elittas
Tlp. 021.7360311 – hp. 0815.8377664

1 komentar:

  1. Tas-nya keren bunda... boleh lah buat calon istri untuk pigi kondangan

    monggo mampir ke CINCIN KAWIN EMAS PUTIH bun...

    BalasHapus