Sebagai wartawati, Dewi Andriani sering bertemu narasumber yang ia wawancara, antara lain para pengusaha. Dari mereka, gadis berdarah Minang ini sering mendapat masukan tentang bisnis. Mewawancarai para pengusaha untuk artikel profil di media tempatnya bekerja rupanya menumbuhkan inspirasinya untuk mengikuti jejak mereka. Apalagi, ia sering disindir narasumbernya lantaran hanya sering bertanya soal bisnis tapi tak ikut menjalani.
Suatu saat, ia
mendapat kesempatan untuk ikut seminar kewirausahaan. Semula, ia merasa sayang
ilmu yang didapatnya selama seminar tak digunakannya. Namun ia sendiri bingung
usaha apa yang akan dijalankannya. Dari sekian banyak pilihan, ia akhirnya memilih
bisnis fashion sesuai dengan minatnya.
Kebetulan, di seminar tersebut, ia sempat bertemu dengan pemgusaha sepatu yang
menawarinya untuk menjadi reseller.
Dewi pun
kemudian sempat berjualan sepatu. Tapi kemudian ia memilih berhenti karena tak
punya waktu banyak menjalaninya. Kebetulan, tempat kerjanya yang terakhir
sering menugaskannya untuk meliput kewirausahaan. Dari situ, semangatnya untuk
berwirausaha muncul kembali. Merasa punya pengalaman berjualan sepatu selama
empat tahun, ia lalu memutuskan untuk memproduksi sepatu sendiri, tapi dengan
bahan kain tradisional.
Untuk
memulainya, ia mengajak kakaknya, Rika Yuliani, patungan modal dan terkumpul Rp
7 juta. Ia sendiri mengumpulkan modal dari bonus tahunan. Dengan sistem makloon, Dewi mendapat 100 pasang sepatu
yang diberinya label R&D, singakatan dari namanya dan kakaknya. Sebelum
sepatu jadi, Dewi sudah mulai memberi pengumuman pada teman-temannya. Selanjutnya,
ia langsung memasang foto sepatunya di Blackberry Messenger (BBM). Tak
disangka, teman-temannya ternyata tertarik, beberapa bahkan langsung mau menjadi
reseller.
Ternyata, setelah
sampai di tangannya, sepatu pesanan itu tak seperti dugaannya. Sekitar 10
pasang di antaranya tidak sinkron antara kiri dan kanan. Ada yang sebelah
kirinya tinggi daripada yang kanan. Dewi pun saat itu langsung dilanda panik.
Ia terpaksa harus mengembalikan sepatu-sepatu itu untuk diperbaiki. Tapi setelah
itu, tak dinyana, saat sepatu-sepatunya sudah diterima pembeli, ada yg
melaporkan bahwa baru dua kali dipakai, kain dari sepatunya sobek. Ada pula
yang penempatan motifnya tidak sama untuk sepatu kanan dan kiri. Bahkan ada
pula yang sepatunya jebol. Dewi baru menyadari hal itu, dan otomatis membuatnya
malu dan sangat stress. Apalagi saat itu ia baru gencar berpromosi. Akhirnya,
Dewi pun rela untuk menukar sepatu mereka dengan yang baru. Dan ia kemudian
mewanti-wanti perajinnya untuk lebih memperhatikan kualitas.
Namun di sisi
lain, ada beberapa pembeli yang memesan ulang. Dewi pun bisa bernapas lega
lantaran pesanan keduanya lebih bagus kualitasnya. Lalu, dengan percaya diri
dia menghubungi pejabat Kementrian Perdagangan yang ia kenal dan memberitahu
bahwa ia telah berbisnis sepatu. Kemudian, ia disuruh datang membawa proposal
bila ingin mendapatkan dukungan dari Kemendag. Dari situ, Dewi diberi
kesempatan untuk mengikuti Inacraft di bulan April 2014. Sebuah ajakan yang
membuatnya terkejut sekaligus senang.
Di pameran itu
ia membawa sekitar 200 pasang sepatu yang laris dibeli pengunjung. Waktu itu,
ia mengeluarkan model berbahan songket, batik dan kain tenun. Ia menjualnya
dengan harga Rp 120-140 ribu dan mendapat omzet Rp 20 juta. Dewi pun langsung
semringah karena tak menyangka mendapat sensasi baru dalam berwirausaha. Tak
hanya itu, teman-temannya dari beberapa daerah kemudian menjadi reseller R & D.
Tiap kali ada
tugas ke luar kota, Dewi pun tak lupa berburu kain tradisional. Karena modalnya
masih terbilang kecil, Dewi mengaku R & D yang ditujukan untuk usia 18 – 35
tahun hanya dibuat dalam jumlah terbatas setiap modelnya. Dan kini, Dewi
semakin mantap melakoni usahanya.
R & D Shoes
R & D Shoes
Contact : 081808230835
bbm : 2a488432
yang ingin melihat langsung bisa datang ke stand R&D Shoes di Thamrin City Lantai 1, Blok H depan Gold's Gym, Jakarta Pusat.
yang ingin melihat langsung bisa datang ke stand R&D Shoes di Thamrin City Lantai 1, Blok H depan Gold's Gym, Jakarta Pusat.
monggo mampir juga disini CINCIN KAWIN EMAS PUTIH buat liat koleksi cincin kami
BalasHapusCINCIN BERLIAN