Masih ingat Norman Camaru ? eks anggota Brimob Mapolda Gorontalo yang mendadak populer lewat aksinya menyanyikan lagu Caiya-Caiya milik Shah Rukh Khan secara lipsync yang diunggah di situs youtube ini sempat mengasah kemampuan sebagai penyanyi dan bintang film. Namun sayangnya karier Norman di dunia entertainment nampaknya kurang beruntung. Kini untuk menyambung hidupnya, ia pun berbisnis warung bubur bersama sang istri, Daisy Paindong.
Kini hari-hari
Norman memang disibukkan dengan kegiatannya berjualan bubur. Setiap pagi ia
berbelanja bahan aneka sayuran dan makanan mentah lainnya di pasar Kramat Jati,
Jakarta Timur. Semua belanjaannya itu lalu
disimpan di dalam kulkas berukuran sedang yang ada di warungnya, yang
terletak di Tower Herbras, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Selain
berbelanja bahan, di warungnya itu Norman juga turun tangan mencuci perkakas
dapur yang kotor. Sementara sang istri, kebagian tugas untuk menyiapkan menu
bubur Manado yang dipesan pelanggan warungnya.
Menurut
Norman, usaha warung bubur yang dinamakan J & J Cafe ini baru dibukanya
pada bulan Juni 2014. Ia mengaku harus membayar Rp 60 juta per tahun ke
pengelola apartemen sebagai biaya sewa warungnya. Tak berbeda dengan warung
makan umumnya di lingkungan apartemen itu, semua sisi ruang yang tidak terlalu
luas dimanfaatkan untuk meletakkan perabot warung. Ada etalase untuk memajang
makanan dan minuman instan, lemari es, dispenser, rak piring, wastafel, sampai
kaleng kerupuk. Sementara 5 meja makan lipat dan 8 kursi ditaruh di teras luar
warung.
Di warung yang
ia buka 24 jam itu, Norman menyajikan makanan khas Manado sebagai menu favorit
seperti bubur Manado, ayam woku-woku, dan cakalang suwir. Selain itu untuk
melengkapi warungnya ia juga menjual mi instan, minuman kemasan, dan roti bakar.
Norman sengaja membuka warungnya 24 jam karena penghasilannya memang lebih
bagus dibanding kalau buka-tutup. Toh, ia dan istrinya juga tinggal tidak jauh
dari lokasi warungnya, masih di lokasi yang sama, hanya beda tower saja.
Ide untuk
membuka warung makan ini muncul setelah Norman dan sang istri batal membuka
butik. Apalagi ia dan istrinya juga sama-sama suka masak. Norman mengaku ia
harus menghabiskan sekitar Rp 30 juta sebagai modal awal membuka warungnya.
Kini setelah dibuka, Norman mengakui penghasilan dari warungnya ini cukup
lumayan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Yang lucu, meski bubur Manado
hanyalah salah satu menu dagangan di warungnya, namun entah kenapa sebutan
Norman sebagai tukang bubur sudah melekat padanya. Akan hal itu, Norman pun
menanggapinya dengan santai saja. Baginya, ia tidak perlu malu berjualan bubur,
sepanjang usaha yang dilakukannya ini halal. Norman pun percaya bahwa rezeki
sudah diatur oleh Tuhan.
Namun Norman
menambahkan, berdagang bubur adalah kegiatan sampingannya. Istrinya sendiri sampai
saat ini masih bekerja kantoran di sebuah perusahaan swasta di kawasan Jalan
Thamrin, Jakarta Pusat. Sedangkan Norman sendiri belum sepenuhnya meninggalkan
panggung hiburan. Ia masih eksis bernyanyi secara off air. Seminggu sekali ia juga masih kerap ke Bandung untuk
mengurus band lokal yang sering manggung di kota kembang itu. Bila tidak ada
kegiatan lain, barulah ia menyibukkan diri dengan berdagang bubur. Norman
merasakan pekerjaannya sekarang membuat dirinya merasa lebih bebas mengatur
waktu.
monggo mampir gan CINCIN KAWIN EMAS PUTIH
BalasHapus