Keberadaan kurir khusus ASI (Air Susu Ibu) ini berawal dari kepedulian Andrew Yosua Parlinggoman Sianipar, atau yang biasa disapa Linggom, tatkala mengetahui kebingungan kakak perempuannya yang ingin mengirim ASIP (ASI Perah) dari kantor ke rumahnya. Linggom pun melihat hal tersebut sebagai peluang bisnis yang bisa membantu ibu bekerja yang tetap ingin menomor satukan kebutuhan ASI putra-putrinya. Pengalaman Linggom selama 7 tahun bekerja di sebuah bank lantas membuatnya tergelitik membuka bisnis jasa kurir ASI tersebut. Ia melihat usaha ini potensinya juga masih besar.
Tahun 2010,
Linggom pun mulai mendirikan perusahaan jasa kurir ASI tersebut dengan modal Rp
20 juta. Untuk armadanya, ia membeli dua motor bekas. Lalu ia juga memesan boks
dengan desain khusus yang terbuat dari fiber dan freezer untuk menampung ASI. Di awal usahanya berdiri, terkadang
Linggom pun ikut menjadi kurirnya. Untuk mengakomodir kecepatan waktu dan
jangkauan area se-Jabodetabek, Linggom juga memindahkan kantor operasionalnya
ke kawasan Jakarta Pusat. Ia mengibaratkan usahanya ini menjadi sahabat bagi
para ibu pekerja. Kliennya kebanyakan memang berasal dari kawasan perkantoran
di Kuningan, Sudirman, dan MH. Thamrin. Maka ia berpikir, kalau kantor usahanya
berada di daerah pusat Jakarta, setidaknya bisa memperpendek jarak dan waktu
untuk tiba di kantor klien. Karena paling lama 3 jam, ASI yang sudah diambil
tersebut harus sudah sampai di rumah konsumen.
Bagi Linggom,
bisnis jasa kurir ASIP bukanlah bisnis biasa. Ada sentuhan humanis yang
terlibat di dalamnya. Karena ia harus bertanggung jawab pada ASIP yang
berhubungan dengan anak manusia. Bukan sekedar mengirim barang biasa, tapi
harus dipastikan ASI itu sampai dengan selamat ke alamat yang telah ditentukan.
Untuk itu, kepada calon konsumen, biasanya Linggom menyarankan agar menuang ASIP
ke dalam botol kaca yang sudah disterilkan atau botol HDPE yang aman untuk
makanan dan minuman. Lalu setelah itu ASIP tersebut harus ditaruh di dalam boks
pendingin (cooler) atau kulkas. Kemudian
ketika kurir datang, barulah ASIP itu dipindahkan ke dalam cooler yang ada di atas motor kurir dan siap diantar ke alamat
tujuan. Jadi ada edukasi dan komunikasi yang ia sampaikan pada konsumennya,
juga kepada anak buah atau kurir yang bertugas di lapangan.
Meski terkesan
hanya mengirim ASIP, bagi Linggom asupan gizi utama tersebut sangat berharga
bagi bayi. Demi memberikan informasi tersebut, ia pun aktif mengelola media
sosial Pong ASI Delivery melalui akun Twitter dan Facebook. Bahkan uniknya lagi
Linggom juga turut membantu mempertemukan ibu-ibu pendonor dan penerima ASI di
kota mereka masing-masing. Khusus pengiriman se-Jabodetabek, Linggom membuat
tarif per dua minggu (10 hari kerja) dengan biaya Rp 55.500 per hari. Jika
ingin lebih hemat, bisa juga berlangganan bulanan. Untuk langganan bulanan atau
22 hari kerja ini, per harinya hanya perlu membayar Rp 49.500. Ia juga melayani
pengiriman luar kota seperti dari dan ke Puncak, serta dari dan ke Bandung.
Jalur itu
tercipta karena menurut Linggom, pernah ada klien yang sedang tugas luar kota, mengikuti
pelatihan, raker, atau meeting di
kota Bandung, namun bayinya masih harus diberikan ASI, meminta tolong agar ASIP
yang sudah diperah dan ditampung di botol, untuk dijemput lalu dikirimkan ke
rumahnya. Ada juga yang menitipkan bayinya ke rumah orang tuanya. Khusus untuk
jarak jauh seperti itu, Linggom tentu mengandalkan armada mobil untuk membawa
ASIP. Karena itu, biasanya ia mempersilahkan kliennya untuk menyiapkan stok
ASIP yang banyak, agar dalam sekali kirim bisa 12 botol atau bahkan lebih
sekaligus. Kurir Pong ASI Delivery
memang selalu siap mengambil ASIP ke lokasi klien yang masih masuk dalam
wilayah jangkauan, lalu mengantar dengan selamat ke rumahnya. Linggom
menjelaskan, zaman sekarang mobilitas karyawan memang sangat tinggi. Bahkan ada
kliennya yang berprofesi sebagai pramugari penerbangan luar negeri,
mempercayakan kepadanya untuk mengambil ASIP-nya di bandara.
Saat ini
dengan 4 armada kurir, Pong ASI Delivery siap melayani hingga 200 orang
pelanggan per bulannya. Linggom pun mengakui setiap bisnis ada kendala dan naik
turunnya, namun hal itu menjadi tantangan tersendiri. Toh sekali lagi ia menganggap
bisnisnya ini tak hanya berorientasi profit, tapi juga berusaha memberi bantuan
bagi kaum ibu yang membutuhkan.
Misalnya, ada ibu yang kurang mampu, tapi ingin tetap memberikan ASI kepada
bayinya, ia bersedia membantu asal telah memenuhi verifikasi yang ia tetapkan.
CONTACT US
IM 3 : 0858 1159 0815
FLEXI : 021 3600 0815
WHATSAPP : 0888 0855 6266
Pin Blackberry : 312CFABA
Google+ :pong.brothers
Website : http://pongasi.blogspot.com/
Twitter : @pongASIdeliveryFacebook : Pong - Asi Delivery
0 komentar:
Posting Komentar