Saat bersekolah di Melbourne, Australia, beberapa tahun silam, Dinie Aryani berniat mendalami ilmu desain interior dengan mengambil program master di sana. Sebelumnya, ia telah menamatkan kuliah S1 di bidang yang sama di Indonesia. Tapi rupanya, ketika tinggal di sana, Dinie menemukan hal yang menjadi cikal bakal usaha yang ditekuninya kini. Alkisah, selama di sana ia banyak berteman dengan warga yang tinggal secara permanen. Sekitar 2009-2010 salah satu dari mereka memintanya untuk mendekor pesta ulang tahun anaknya, lantaran tahu Dinie menimba ilmu di bidang desain interior. Si pemilik pesta memuji Dinie sangat kreatif dalam merancang pesta tersebut. Padahal, saat itu Dinie mendesainnya sangat simpel. Mungkin karena banyak dari teman-teman di sana yang terlalu sibuk bekerja, jadi tak punya waktu untuk mengurus pesta, hingga yang dilakukan Dinie saat itu sudah menjadi hal yang luar biasa. Saat itu Dinie masih memberikan jasanya secara gratis.
Selesai kuliah
tahun 2012, Dinie pun pulang ke Indonesia dan sempat bekerja menjadi konsultan
interior bersama temannya. Sambil bekerja, Dinie yang terkesan dengan
pengalamannya di Melbourne lalu iseng-iseng menerima pesanan rancangan pesta
untuk teman-temannya. Lantaran ingin serius, ia lalu mengajak Imelda, temannya,
untuk membuat usaha perancang pesta dengan nama Balonkoe Party Planner pada
2013. Ia berpikir, semua orang pasti senang bila diberi balon. Maka ia memberi nama
usahanya Balonkoe karena ingin jasanya ini bisa membuat semua orang happy. Pun sepertinya, usaha ini
prospeknya juga bagus. Sebelum membuat event
organizer yang besar, ia dan temannya memulainya dengan mengerjakan yang
kecil. Dinie bertugas mengurus desain, tata meja, dan membeli bunga, sedangkan Imelda
bertugas meng-handle urusan finansial
dan belanja.
Pesanan
pertama datang dari temannya yang bekerja di instansi pemerintah pada tahun
yang sama. Kebetulan, kantor temannya yang terletak di Pelabuhan Sunda Kelapa
itu baru saja selesai direnovasi dan akan dibuka kembali. Dinie diminta mengerjakan
grand opening kantor tersebut, mulai
dari dekorasi sampai kateringnya. Meski waktu persiapannya kurang dari seminggu
dan undangannya cukup banyak, yaitu sekitar 70 orang, pesta berlangsung cukup
sukses. Saat bertemu klien, Dinie menggali informasi secara detail apa saja
kebutuhan mereka saat acara. Misalnya, apakah kliennya membutuhkan fotografer, katering,
tema dan warna dekorasi, dan sebagainya.
Dalam
seminggu, Balonkoe sengaja membatasi mengerjakan maksimal dua pesanan agar
hasilnya maksimal dan dalam sehari hanya mengerjaka satu acara. Kalau acaranya
besar seperti acara yang mengundang media atau pesta besar, Dinie menggunakan tenaga
lepas. Total jumlah timnya saat acara bisa sampai 10 orang. Dinie mengaku
seringkali mendapat pesanan dadakan, terutama dari produsen produk. Biasanya 2
hari sebelum acara, atau paling lama 3 hari sebelumnya, mereka baru memastikan
pesanannya. Kalau sudah begini, Dinie pun sampai kerap diomeli tukangnya.
Beruntung, kliennya sangat puas meski persiapannya mendadak. Tak hanya acara
peluncuran produk, Balonkoe juga mengerjakan acara ulang tahun, baby shower, dan sebagainya. Untuk acara
ulang tahun klien Balonkoe kebanyakan adalah ekspatriat.
Pengalaman
paling berkesan yang dirasakannya adalah ketika mengerjakan pesanan dari
seorang ekspatriat asal Mesir. Dia ingin membuat pesta ulang tahun ketiga
anaknya sekaligus secara besar-besaran karena tahun depannya anaknya tak lagi
tinggal di Indonesia. Saat itu temanya ada dua. Setting panggung dan mejanya ala Barnie, sedangkan photo booth ala Mesir. Cake untuk ketiganya pun juga berbeda
tema. Persiapan selama satu bulan dirasa cukup untuk Dinie, meski ia sempat
kewalahan menghadapi ketiga anak laki-laki yang heboh selama ayah mereka
melakukan rapat dengannya. Klien ini juga cukup detail karena ingin mengecek
isi goodie bag sebelum hari H.
Dinie
bersyukur, usai pesta yang membuatnya menurunkan 10 orang itu, sang klien
menyatakan sangat puas dengan acara yang diselenggarakan Balonkoe. Malah,
selesai acara mereka semua diajak dinner
bersama seluruh keluarganya sebagai ucapan terima kasih. Salah satu tantangan
yang dihadapi Balonkoe adalah mensiasati bujet klien yang terkadang lebih kecil
dari penawaran Balonkoe. Dinie menjelaskan, sebaiknya pemesanan dua minggu
sebelum acara. Minimal kapasitas untuk 10 orang, dengan biaya mulai dari Rp 2,7
juta untuk dessert table, tidak termasuk
cake ulang tahun. Sementara kalau acaranya
besar, Dinie menggunakan sistim paket. Ke depan, Dinie ingin membesarkan Balonkoe
sambil menyediakan katering sendiri, dan membuat wedding organizer.
0 komentar:
Posting Komentar