Minggu, 06 Maret 2016



Seorang wanita setengah baya, tangannya terlihat lincah. Sambil memegang bentangan kain yang sudah dibingkai, dalam waktu bersamaan kakinya menekan pedal dinamo mesin jahit untuk menggerakkan jarum yang sudah dipasang benang. Saat mesin berjalan cepat, tangannya ‘menari-nari’ sampai benang jahit membentuk pola yang sangat apik nan serasi. Itulah suasana di workshop Faiza Bordir di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Faiza Yunianti, pemiliknya mulai menekuni usaha ini sejak krisis moneter tahun 1997 silam dan tidak menyangka sampai sekarang makin berkembang.

Di dunia bordir, nama Faiza memang sudah tidak asing lagi. Saat ini, ia memiliki workshop dengan puluhan karyawan yang menyatu dengan outlet yang cukup luas dan mewah. Di outlet itulah ia menjual berbagai jenis produk hasil usahanya. Faiza Bordir tak hanya menjual berbagai jenis busana pria dan wanita, tetapi juga berbagai jenis pernak-pernik perlengkapan rumah sampai aksesori wanita. Di sini, bordir memang bisa dibuat menjadi berbagai macam kreasi, mulai hiasan pakaian, tudung saji, sampai kipas. Untuk kipas, Faiza menjalin kerja sama dengan pengrajin lain. Ia cukup membuat bagian bordirnya saja.


Ibu tiga anak dan nenek dua cucu ini menjelaskan, bahwa nama Bangil di kancah seni bordir memang sudah tidak asing lagi. Meski saat ini ada nama daerah lain yang warganya juga banyak memiliki keterampilan membordir, tetapi nama Bangil tetap berkibar. Menurut wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah 50-an tahun ini, seni bordir sebenarnya di mana pun hampir sama, baik cara pengerjaan maupun tekniknya. Yang membedakan adalah kemampuan si pengrajin membentuk komposisi warna di setiap bagian. Komposisi warna itulah yang menjadi kelebihan satu pembordir dibanding pembordir lainnya.

Faiza mengaku mengawali usaha bordir dari bawah. Bila menengok ke belakang, rasanya ia sendiri tak mengira bisa memiliki usaha seperti sekarang ini. Faiza yang tergolong wanita aktif itu awalnya hanya iseng mengenakan pakaian dengan hiasan bordir untuk dikenakan sendiri. Tamatan SLTA ini juga hobi membuat desain di atas selembar kain. Desain itu kemudian dibawa ke para pengrajin bordir yang banyak dijumpai di kotanya. Faiza mengaku pada dasarnya tidak memiliki kemampuan membordir kecuali membuat desain. Tapi meskipun tidak bisa membordir, ia tahu tekniknya. Setelah jadi, kain dengan hiasan bordir tersebut kemudian digunakan sebagai bahan untuk berbagai jenis baju. Dari sanalah, ternyata banyak yang berminat.

Ada satu momen yang menjadi cikal bakal dirinya menjadi seorang pengusaha bordir. Ceritanya, suatu ketika dia datang ke sebuah acara resepsi perkawinan di Sidoarjo, Jawa Timur. Saat itu dia mengenakan busana bagian atas dengan hiasan bordir apik dengan kombinasi bawahan kain tradisional. Wajah cantik Faiza ditunjang kulitnya yang putih pun sontak menjadi perhatian para tamu. Ketika duduk, dia dihampiri salah seorang tamu yang tertarik dengan busana yang ia kenakan. Ternyata si tamu yang seorang ibu-ibu itu memang sejak tadi memperhatikannya terus. Dalam percakapan singkat, si ibu itu lantas minta alamatnya, karena berniat ingin memesan bordir kepada Faiza. Baru setelah bertemu untuk kedua kalinya, Faiza tahu bahwa si pelanggan baru tersebut adalah istri seorang pejabat di Surabaya. 

Di pertemuan kedua itulah, si ibu istri pejabat itu langsung memesan beberapa jenis baju lengkap dengan bordir hasil kreasi Faiza. Faiza kemudian membelikan kain sesuai pesanan si ibu itu lalu ia buatkan desainnya. Setelah ia desain dengan baik kemudian ia bawa ke tukang bordir langgananannya. Dan ternyata, setelah jadi, si ibu tersebut pun puas sekali dan sejak itu menjadi pelanggan tetap Faiza Bordir sampai sekarang. Sebelum menjadi pengusaha besar seperti sekarang, Faiza mengaku hanya menjadi penjual jasa border saja. Karena ia sadar memang tidak bisa membordir sendiri kecuali mendesain. Yang menggembirakan, setelah puas dengan hasil garapan Faiza, si ibu itu kemudian mempromosikan kepada istri para pejabat lain di Jawa Timur. Jadilah, sejak itu nama Faiza berkibar di dunia fashion. Tapi yang membuatnya sempat tidak percaya diri, saat itu ia masih tinggal di kampung, tidak di pinggir jalan seperti sekarang ini.

Faiza masih ingat persis, saat ada kunjungan ibu-ibu pejabat yang berkeliling ke rumah teman-temannya sesama pengrajin. Ia meminjam barang dagangan teman-temannya untuk dipajang di rumahnya agar terlihat penuh. Tentu saja teman-temannya malah senang sebab barang dagangannya juga ikut terjual. Tapi saat itu konsentrasi Faiza masih sebatas busana saja, karena tenaganya belum mencukupi kalau sampai merambah ke kerajinan. Bangunan Faiza Bordir yang besar pun punya cerita unik tersendiri. Awalnya dari kedatangan seorang ibu istri pejabat langganan yang mengatakan bahwa beberapa bulan lagi akan ada kunjungan rombongan ke kawasannya. Ibu pelanggan tersebut mengatakan, karena jumlah rombongannya sebanyak dua bis, maka diperlukan outlet yang lebih luas.

Ucapan ibu tersebut pun memacu Faiza untuk pindah ke tempat yang lebih layak. Kebetulan tanah tempat bangunan workshop-nya yang sekarang ini sudah ia miliki sebelumnya. Dan begitu si ibu itu menjanjikan akan membawa tamu cukup banyak, bersama dengan suaminya, Faiza pun segera mencari pinjaman untuk membangun. Dan dalam waktu singkat, berdirilah bangunan Faiza Bordir seperti yang sekarang ini, meski masih belum sempurna. Ternyata benar, setelah bangunan outlet jadi, pelanggan tersebut membawa dua bis ibu-ibu dari Jakarta, dan hanya dalam waktu satu setengah jam dagangan bordirnya laku Rp 100 juta. Sampai sekarang, Faiza tak bisa melupakan kengangan manis itu.

Sekarang bukan hanya istri pejabat di tingkat Provinsi saja yang menjadi pelanggan Faiza Bordir, tetapi juga mantan ibu negara Ani Yudhoyono sampai ibu Mufidah Jusuf Kalla pun pernah mampir ke outletnya. Faiza pun dianggap bisa membantu memberdayakan masyarakat pedesaan dalam mengembangkan usaha bordir.





    Faiza Bordir 
    Address: Jl. Bader No.27, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur 67153

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus